Launching Antologi Puisi Wartawan Usia Emas : Kutulis Puisi Ini, serta para penulis foto bersama Kabag Humas & Protokoler Untag Surabaya, Karolin Rista (tengah)

SURABAYA, arekMEMO.Com  – Bersamaan dengan Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2022, 11 wartawan senior di Surabaya sukses  melaunching Antologi Puisi Wartawan Usia Emas.

Buku bertajuk  Kutulis Puisi Ini  dilaunching di Gedung Prof  Dr  H Roeslan Abdulgani Untag Surabaya,  Sabtu (12/02/2022).

Para penulis dalam Buku Antologi Puisi Ini antara lain Adam A Chevny, Amang Mawardi, Amin Aminoedhin, Karyanto, Kris Mariyono, Leres Budi Santoso, Mochamad Rohanudin, Rokim Dakas, Santoso, Toto Sonata dan Widodo Basuki.

Kabag Humas & Protokoler Untag Surabaya, Karolin Rista, yang hadir  mewakili Rektor Untag Prof Mulyanto Nugroho, MM, CMA, CPA mengapresiasi produktivitas para wartawan senior ini.  “Kami memberi penghormatan setinggi-tingginya,” ujar Karolin Rista.

Toto Sonata dalam kata pengantar dengan judul Titik Temu  Puisi dan Jurnalistik menyebut, puisi adalah soal ekspresi jiwa. Ketika  masuk ruang publik pembacanya ia telah melepas dirinya  sebagai subyektivitas yang bersedia  terinterpretasi secara obyektif.

“Bagi jurnalis saat harus menulis puisi seperti masuk dalam  keleluasaan penulisan dengan kaidah bahasa yang berbeda. Taka ada lagi keharusan yang membelenggu. Karena sastra adalah keleluasaan yang membuat para kreatornya boleh  secara penuh mengeksplorasi dan mengelaborasi kata di ruang konotasi,”  tulis Toto.

Sementara Rektor Untag Surabaya  Prof Mulyanto Nugroho, MM,  CMA, CPA  dalam  pengantarnya menyebut lahirnya Buku Antologi Puisi Wartawan Usia Emas berjudul Kutulis Puisi Ini menjadi bukti bahwa dalam berkarya tidak terbatas usia.

“Bukan hal yang mudah pula untuk tetap semangat berkarya di tengah pandemi, terutama berkarya dalam seni menulis  puisi,” puji dia.

Para penulis puisi ini juga membacakan hasil karyanya, di antaranya Adam A Chevny : Wajah yang Absurd, Amang Mawardi : Kepada (Para) Pengintai, Aming Aminoedhin : Dari Hotel Lantai Delapan, Karyanto : Duh, Kris Mariyono : Kampus Merah Putih, Toto Sonata : Kutulis Puisi Ini, Widodo Basuki : Cuma Gelombang.  (kar)