Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan

SURABAYA, arekMEMO.Com – Nilai ekspor Provinsi Jawa Timur Januari 2022 mencapai USD 1,82 miliar atau mengalami penurunan sebesar 11,17 persen dibandingkan Desember 2021. Nilai tersebut dibandingkan Januari 2021 meningkat sebesar 18,66 persen.

 “Turunnya ekspor Jatim pada Januari 2022 dipengaruhi defisit kinerja ekspor di sektor migas dan nonmigas,” jelas Kepala BPS Jatim,  Dadang Hardiwan,  dalam rilisnya secara  virtual di Surabaya, Selasa (15/2/2022).  

Nilai impor Provinsi Jawa Timur Januari 2022 mencapai USD 2,26 miliar atau mengalami penurunan sebesar 17,99 persen dibandingkan Desember 2021. Nilai tersebut dibandingkan Januari 2021 meningkat sebesar 29,02 persen.

Neraca perdagangan Jawa Timur selama bulan Januari 2022 mengalami defisit sebesar USD 441,64 juta. Defisit ini disebabkan karena selisih nilai perdagangan pada sektor migas sebesar USD 477,00 juta. Sedangkan di sektor nonmigas mengalami surplus nilai perdagangan sebesar USD 35,35 juta.

Sementara impor, Dadang menyebut juga mengalami penurunan sebesar 17,99 persen dibandingkan Desember 2021, yaitu dari 2,76 miliar dolar AS menjadi 2,26 miliar dolar AS, yang disebabkan kinerja impor sektor migas dan nonmigas sama-sama mengalami penurunan.

Impor migas Januari 2022 ke Jatim mengalami penurunan sebesar 24,88 persen, yakni dari 687,45 juta dolar AS menjadi 516,45 juta dolar AS, dan menyumbang 22,85 persen dari total impor Jawa Timur pada Januari 2022.

Sedangkan nilai impor nonmigas pada Januari 2022 turun 15,70 persen dibandingkan Desember 2021, yaitu dari 2,07 miliar dolar AS menjadi 1,74 miliar dolar AS, dengan menyumbang 77,15 persen dari total impor Jawa Timur pada Januari 2022.(kar)