SURABAYA, arekMEMO.Com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin berharap Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP PTSI) mendorong PTS – PTS di Indonesia naik klaster dan terus meningkatkan mutu pendidikan tinggi yang berkualitas melalui kolaborasi dan inovasi.
Ini disampaikan Wapres Ma’ruf Amin saat meresmikan Pembukaan Munas (Musyawarah Nasional) V ABP PTSI melalui daring di hadapan sekitar 500 pengurus ABP PTSI, yang tengah melaksanakan Munas di Ballroom JW Marriot Hotel Surabaya, Kamis (21/7/2022).
Wapres Ma’ruf Amin berharap, ABP PTSI dapat menjadi wadah bagi PTS untuk lebih banyak melakukan kolaborasi dan berinovasi, dalam membangun Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing tinggi hingga di tingkatan global.
“Kita ingin klaster PTS – PTS naik dari yang sekarang belum masuk klaster 1, saya harapkan nanti ke depan bisa masuk klaster 1,” pinta Wapres Ma’ruf Amin, selaku keynote speech Pembukaan Munas V ABP PTSI.
Dalam pembukaan Munas V ABP PTSI di Surabaya, turut mengundang untuk memberikan sambutan baik secara daring maupun luring di antaranya Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, yang diwakili oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Ketua Dewan Kehormatan ABP PTSI Wiranto. Juga, Anggota Dewan Kehormatan ABP PTSI Jend. TNI Dudung Abdurachman yang juga KSAD TNI, Plt. Dirjen beserta jajaran Direktur Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kepala LL Dikti IV dan Kepala LL Dikti VII, serta perwakilan LL Dikti lainnya seluruh Indonesia.
Munas V ABP PTSI 2022 yang berlangsung dua hari (Kamis dan Jumat) ini, mengusung tema “Menyegarkan dan Mengobarkan Platform yang Adaptive dan Agile Dalam Menghadapi Tantangan Pendidikan Nasional dan Tarung Digital.”
Dalam sambutan pembukaan secara virtual daring Mendikbudristek Nadiem Makarim menekankan betapa pentingnya transformasi digital. Dalam kontek pendidikan biasanya dikaitkan dalam kegiatan belajar mengajar dari tatap muka dalam kelas sekarang terjadi secara jarak jauh karena dukungan teknologi.
“Karena itulah saya sering mengatakan, bahwa sistem pendidikan tinggi harus cepat tanggap dan harus cepat beradaptasi dalam kemajuan teknologi. Hal itulah yang sekarang menjadi semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” ungkap Nadiem Makarim.
Sementara pada kesempatan pembukaan Munas, Direktur Kelembagaan Dirjen Diktiristek Dr. Lukman salah satu narasumber Munas V ABP PTSI mengatakan, arah kebijakan dan strategi pendidikan tinggi dari Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek dari 5 poin penting diantaranya, tugas utama, paling penting dan terberat adalah bagaimana upaya meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi. Diakui Dirjen Diktiristek, saat ini jumlah atau kapasitas untuk menampung mahasiswa yang siap berkuliah (di perguruan tinggi negeri) belum optimal.
Dijelaskan, dari 4.500 perguruan tinggi yang ada di Indonesia, pemerintah hanya baru menyiapkan 125 PTN, dan sisanya adalah PTS. “Oleh karena itu, kami hadir di sini kami sebagai pelayan ABP PTSI yang sudah berkontribusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Di sini lebih banyak mendengar apa yang dialami PTS – PTS untuk membantu kami meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi,” tandas Direktur Kelembagaan Dirjen Diktiristek Kementerian Dikbudiristek ini.(*)