Kepala BPS Jatim, Zulkipli, memberi keterangan pers dalam rilis hasil sensus pertanian 2023, di Batu (foto: kar)

BATU, arekMEMO.Com – Data sensus pertanian 2023 ini tidak akan berguna jika hanya tersimpan di lemari BPS, karenanya teman-teman BPS diharapkan menyampaikan datanya kepada Pemerintah Kabupaten dan Kota masing-masing.

”Sensus Pertanian  2023 bertujuan  menyediakan data struktur pertanian, terutama untuk unit-unit administrasi terkecil dengan menyediakan data yang dapat digunakan sebagai tolok ukur statistik pertanian saat ini serta kerangka sampel untuk survei pertanian,” kata Kepala Badan Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, Zulkipli, saat menyampaikan rilis Hasil Sensus Pertanian 2023, di Kota Batu, Senin (4/12/2023).

Menurutnya, jumlah petani di Jawa Timur didominasi petani yang sudah berusia lanjut. Demografi dari petani itu, semakin tua perlu pemberdayaan dari petani kalau kita tidak ingin proses ketahanan pangan kita terganggu.

Dari sensus pertanian 2023 ini didapatkan hasil generasi petani di Jawa Timur, yakni yang terbanyak merupakan yang berumur. Sekitar 42,03 persen petani di Provinsi Jawa Timur merupakan Generasi X, dan 31,92 persen merupakan Generasi Baby Boomer.  Generasi milenial hanya mencakup 21,30 persen dari total petani di Provinsi Jawa Timur.

Kata dia lagi, tahun 2023  ada tiga kegiatan sensus yang sudah dilakukan BPS antara lain Regsosek, Sensus UKM dan Sensus Pertanian. Dari Data Regsosek diketahui 45 persen masyarakat miskin berasal dari petani. Ketiga hasil sensus tersebut dapat dikolaborasikan untuk mengambil kebijakan.

“Sensus pertanian ini juga disampaikan 10 komoditas pertanian yang paling banyak diusahakan oleh petani, di antaranya adalah padi, sapi potong, ayam kampung, jagung hibrida, kambing potong, serta kelapa,”  katanya.  (kar)