SURABAYA, ArekMEMO.com – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)  Provinsi Jawa Timur, kembali menyerahkan piagam penghargaan dan tali asih, kepada tiga watawan senior,  di Gresik, Sidoarjo serta Sumenep. 

Penghargaan diberikan dalam rangka Hari Pers Nasional HPN) 2020 dan HUT ke-74 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Tiga wartawan senior yang mendapat piagam penghargaan dan tali asih, masing-masing H. Abdul Wachid (Gresik), Ice Soemarto (Sidoarjo) serta Deny Abu Said (Sumenep). Dengan penyerahan tersebut, PWI Jatim, tahun ini, memberikan penghargaan kepada lima wartawan senior. Sebelumnya diberikan kepada Imam Soebagio dan Efendi. Keduanya berdomisili di Jember.

Bagi Abdul Wachid sekalipun usianya  telah mencapai 80 tahun, tetap menjalankan aktivitas jurnalistik seperti biasa.

“Saya tetap dua kali dalam seminggu ke Surabaya untuk kepentingan  aktivitas jurnalistik. Ya kalau ke Surabaya naik sepeda motor ini,” katanya kepada Ketua PWI Jatim Drs Ainur Rohim, M.IP dan Ketua PWI Gresik, M Sholahuddin, didampingi pengurus lainnya. 

Berkiprah sebagai wartawan sejak tahun 1964, Wachid yang lahir pada 1940 ini, lebih banyak meliput bidang ekonomi bisnis, khususnya kepelabuhanan.

Pernah menjadi kontributor Jawa Pos, Bisnis Indonesia, dan media cetak lain, serta lama menjadi wartawan organik di Suara Indonesia sebelum mendirikan Perak Pos di awal tahun 2000-an.

Wachid menuturkan, di tahun 1980-an, dia sempat meliput industri songkok Awing, hasil industri khas Gresik. Artikel liputannya dikirimkan ke Harian Bisnis Indonesia di Jakarta.

Banyak orang dari luar Gresik yang membaca artikelnya. Kenyataan itu,  membuat industri songkok Awing makin terkenal, melambung, dan menasional.  

Sementara itu kondisi Ice Soemarto (62), yang delapan tahun menderita struk, terus membaik. Meskipun jika berjalan kaki sebelah kiri, harus dilakukan dengan cara menyeret. 

Ia yang  alumni Akademi Wartawan Surabaya AWS), kini SIKOSA AWS, besar sebagai wartawan di Harian Memorandum.

“Penglihatan saya sempat terganggu. Namun, setelah menjalani terapi tusuk jarum, sekarang menjadi terang kembali,” katanya.

Ice menyatakan bangga, Kepala Divisi Humas Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Irjen Pol. M. Iqbal, pernah menjenguknya.

Penyerahan penghargaan dan tali asih diberikan langsung Ainur Rohim didampingi Ketua PWI Sidoarjo, Abdul Rouf  dan Pengurus PWI setempat.

Sedangkan kondisi wartawan senior, Deny Abu Said (68) di Sumenep, kini semakin membaik atas penyakit yang dideritanya. 

Bahkan wartawan senior yang besar di Jawa Pos ini berpesan kepada Pengurus PWI Sumenep yang turut menyaksikan acara tersebut, agar saat menjalankan tugas jurnalistiknya senantiasa menjaga nama baik organisasi, bertutur kata dan bersikap yang baik terhadap siapa saja.

Penyerahan piagam penghargaan dan taliasih disampaikan Ainur Rohim didampingi Ketua PWI Sumenep, Roni Hartono.

Di tiga titik penyerahan itu Ainur Rohim menyatakan, dibandingkan dengan kerja keras, dedikasi, dan semangat para senior dalam kerja jurnalistik, apresiasi yang diberikan sangat kecil nilainya. 

“Kami ingin terus membangun relasi silaturahmi antarwartawan di Jatim. Ini salah satu yang bisa dilakukan PWI Jatim kepada para senior,” kata Ainur Rohim. (bon)