Salah satu stan GPM yang menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah (Foto: Istimewa)

GRESIK, arekMEMO.Com – Dalam rangka menjaga Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) menjelang Hari Raya Idul Adha dan inflasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemprov Jatim bekerjaama dengan Pemkab Gresik menggelar Bazar Gerakan Pangan Murah (GPM), di Balai Desa Suci Kecamatan Manyar.

Kegiatan bazar GPM ini bekerjasama dengan Perum Bulog Cabang Surabaya, yang menyediakan beras SPHP dan produsen binaan  komoditas pokok lainnya. Seperti telur ayam ras, minyak goreng, gula pasir, bawang dan cabai

GPM dinilai salah satu cara yang efektif untuk menekan laju inflasi, dan menjaga stabilitas harga komoditas bahan pokok. Dimana masyarakat dapat berbelanja kebutuhan sehari-hari dengan harga yang terjangkau sehingga terjadi perputaran ekonomi yang dapat meningkatkan roda perekonomian daerah.

Sekretaris Daerah Pemkab Gresik,  Ir. Achmad Washil Miftahul Rachman, mengungkapkan Kabupaten Gresik pada  Mei 2024 mengalami deflasi sebesar 0,06 persen dan Year-on-Year 2,86 persen.

“Kita juga akan menghadapi Hari Raya Idul Adha sehingga perlu ada intervensi-intervensi terkait kegiatan yang kita lakukan untuk penanganan inflasi. Bagaimana koordinasi antarwilayahnya,  sosialiasinya,  penanaman tanaman-tanaman yang sifatnya support supaya inflasi di bahan pangan tidak terjadi kenaikan,” jelasnya.

Selain itu, Pemkab Gresik juga terus melakukan pemantauan melalui aplikasi SIBAPO serta dengan sinergitas antar OPD terkait.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Ir Dydik Rudi Prasetya, menanggapi isu kenaikan harga beras di Jawa Timur di saat panen raya. Menurutnya itu terjadi karena adanya kenaikan struktur biaya produksi seperti adanya pengurangan pupuk subsidi. Sehingga  petani harus memenuhi dengan harga yang tinggi.

“Kita menyelenggarakan GPM bersama Pemkab Gresik, dengan menghadirkan beras harga Rp  11.300 perkilogram. Ini artinya sangat  dibutuhkan bagi masyarakat,” tuturnya. (oso)