Kepala BPS Jatim, Zulkipli (nomor empat dari kiri) saat rilis hasil Sensus Pertanin 2023 di Batu (foto: kar)

BATU, arekMEMO.Com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur merilis Hasil Sensus Pertanian 2023, di Kota Batu, Senin (4/12/2023). Kegiatan ini dihadiri seluruh Kepala BPS Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, beberapa pejabat dan para pihak terkait.

Kepala BPS Jatim, Zulkipli, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan serempak oleh BPS Pusat dan BPS Provinsi se-Indonesia. Ia pun menyampaikan, dari Sensus Pertanian tahun 2023 (ST2023) ini terdapat hal-hal baru yang ditemukan selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir.

“Perubahan-perubahan yang ada dari sektor pertanian yang saat ini memegang kontribusi ketiga dari PDRB kita di Jawa Timur tentu patut untuk kita perhatikan secara bersama. Perubahan-perubahan inilah yang akan membawa berbagai macam kebijakan di Jawa Timur nantinya,” ujar Kepala BPS Jatim.

Ia menerangkan,  sebanyak 32.392 petugas diterjunkan dalam proses sensus pertanian 2023. Selama dua bulan, dari tanggal 1 Juni sampai 31 Juli 2023, mereka datang dari rumah ke rumah untuk melakukan pendataan.

“Ini dilaksanakan secara door to door dengan segala pernak-pernik yang ada. Kita juga bisa melihat perjuangan 32 ribu petugas di lapangan  itu tidak hanya di wilayah-wilayah yang mudah dicapai, tetapi juga sampai ke wilayah-wilayah yang sulit untuk dicapai,” terangnya.

Itu sebabnya, lanjut Zulkipli, perubahan-perubahan yang ada dari sektor pertanian yang saat ini memegang kontribusi ketiga dari PDRB Jawa Timur ini,  patut jadi perhatian secara seksama. Perubahan-perubahan inilah yang akan membawa berbagai macam kebijakan di Jawa Timur nantinya.

Zulkipli berharap agar hasil ST2023 ini bisa menjadi pijakan, mendampingi data lain. “Teman-teman BPS di Kabupaten/Kota setelah rilis ini harus menyampaikan kepada seluruh pimpinan daerahnya, sehingga nantinya dapat kita gunakan untuk kebijakan menyeluruh yang ada di Jawa Timur,” pesannya.

Menurutnya, data Sensus Pertanian 2023 ini menjadi sangat penting untuk dapat menggambarkan sektor pertanian terkini, yang kemudian bisa dilakukan peningkatan secara komprehensif dan menjadi dasar dalam  pengambilan kebijakan yang berbasis data untuk memperkuat kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani kita.

Disebutkan, dari hasil ST2023 di Jawa Timur di antaranya  terjadi kenaikan jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) dan penurunan jumlah Usaha Pertanian Perorangan (UTP) dibandingkan hasil ST2013 atau 10 tahun lalu.

“Jumlah RTUP di Provinsi Jawa Timur berdasarkan Hasil ST2023 sebanyak 5.531.730 rumah tangga. Jumlah usaha pertanian hasil ST2023 di Provinsi Jawa Timur sebanyak 5.678.945 unit, yang terdiri atas 5.676.717 Usaha Pertanian Perorangan (UTP), 637 Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB), dan 1.591 Usaha Pertanian Lainnya (UTL),” pungkasnya (kar).