SURABAYA, ArekMEMO.com – Mengantisipasi kemungkinan mewabahnya virus corona (Covid-19), pengurus PWI bersama Kadin Jatim mengambil keputusan menunda kegiatan seminar tentang minyak dan gas bumi (Migas). Sedianya seminar tersebut digelar Selasa, 17 Maret 2020,  pukul 09.00 WIB sampai selesai di  kantor Kadin Jatim. 

Ketua PWI Jatim, Ainur Rohim, di Surabaya, Senin (16/3/2020) siang, mengatakan, penundaan ini berkaitan dengan perkembangan wabah virus corona di Indonesia, yang membutuhkan langkah antisipasi dan kewaspadaan tinggi.

Tujuannya, menghindarkan kemungkinan warga yang terpapar virus corona. Ini demi kebaikan bersama dan sesuai dengan arahan yang diberikan pemerintah, baik Pemerintah Pusat dan Pemprov Jatim.

Seminar tentang migas bertema: “Energi Unggul, Jatim Maju dan Sejahtera”, adalah kerja bareng antara panitia HPN dan HUT ke-74 PWI tingkat Jatim dengan Kadin Jatim. 

Seminar tersebut rencananya menghadirkan Ketua DPD RI, Ir. H Nyalla M Mattalitti sebagai keynote speaker.

Narasumbernya dalam seminar ini antara lain pejabat dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian ESDM, Gubernur Jatim, Kepala SKK Migas, dan Dirut PT Pertamina (Persero). 

Seminar dihelat dalam rangkaian HPN dan HUT ke-74 PWI tingkat Jatim. 

“Saya sampaikan permohonan maaf kepada semua pihak, khususnya keynote speaker, narasumber, dan sponsorship  atas perkembangan keadaan ini. Waktu pelaksanaan kegiatan ini akan kami tentukan kemudian setelah situasi dan kondisi memungkinkan,” tegas Ainur Rohim.

Bagi PWI dan Kadin Jatim, kegiatan seminar ini penting dilakukan, mengingat Jatim dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi backbone lifting minyak dan gas nasional. 

Tak kurang sekitar 30% lifting minyak secara nasional disumbangkan KKKS yang beroperasi di wilayah Jatim, dengan handling dan koordinasi SKK Migas Jabanusa.

Di sisi lain, promosi kesejahteraan rakyat Jatim mesti terus dilakukan, terutama warga yang kehidupan sosial ekonominya kurang beruntung.

“Aktifitas hulu migas mesti memberikan multiplier effect positif bagi promosi kesejahteraan rakyat Jatim secara keseluruhan. Itu harapan yang diinginkan PWI dan Kadin Jatim dalam konteks ini,” tandas Ainur Rohim. (bon)