SURABAYA, arekMEMO.com – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya bersama kelompok tani (Poktan) melakukan panen raya padi seluas 2 hektar, dari total 11 hektar lahan di wilayah Kelurahan Pakal, Surabaya, Selasa (9/3/2021). Lokasi tepatnya berada sekitar 100 meter di sisi timur Hutan Kota Pakal.

Secara simbolis, Wali Kota Eri Cahyadi, bersama Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johnny Eddizon Isir, Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo beserta perwakilan dari Kelompok Tani (Poktan) Kecamatan Pakal melakukan panen raya padi Varietas Ciherang.

Dalam kesempatan itu, Eri Cahyadi mengatakan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen untuk menyejahterakan warga. Salah satunya adalah dengan memfasilitasi lahan untuk warga bercocok tanam atau memberikan bantuan bibit beserta pupuknya.

“Insya Allah saya sudah minta didata oleh Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT). Semua aset Pemkot Surabaya kalau itu tambak, kalau itu tanah bisa digunakan pertanian, maka saya manfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat Surabaya,” kata Cak Eri.

Saat ini pemkot sedang mendata warga terdampak Covid-19. Jika warga terdampak itu belum mendapatkan penghasilan, maka pemkot akan memfasilitasi lahan agar mereka kelola. Misalnya memanfaatkan lahan itu untuk bercocok tanam atau budidaya perikanan. “Kalau itu tambak, nanti kita beri benihnya dan nanti itu dikelola warga biar menjadi pemasukan untuk warga Kota Surabaya,” jelasnya.

“Sekuat apapun pemerintah, kalau menangani Covid-19 sendiri dan warga tidak menjaga protokol kesehatan, maka yang kita perbaiki ini akan sia-sia,” jelas Wali Kota.

Perwakilan warga menyampaikan keinginannya agar Pemkot Surabaya segera membuka wisata Hutan Kota Pakal, untuk mendukung perekonomian warga sekitar. Eri siap membuka dengan catatan, warga berkomitmen menjaga protokol kesehatan sesuai SOP. 

Dikatakan, Forkopimda Surabaya telah bertekad akan kembali membuka perekonomian di Surabaya, tapi dengan SOP protokol kesehatan yang ketat.

“Kalau tidak melaksanakan prokes, maka wisata akan ditutup lagi,”  tegas Eri. Ekonomi Surabaya harus tetap jalan, tapi protokol kesehatan harus tetap dijaga. “Makanya ayo dijogo bareng2 Suroboyo,” tambahnya.

Di waktu yang sama, Danrem 084/Bhaskara Jaya, Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo menyampaikan, bahwa kemajuan suatu desa, RT/RW itu tak lepas dari warganya. Makanya, ia berharap kepercayaan yang diberikan Pemkot kepada warganya ini harus terus dijaga.

“Jadi kemajuan desa RT/RW itu ada di panjenengan (anda). Jadi sangat luar biasa bapak wali kota memberikan kepercayaan kepada warga, baik masalah penanganan Covid-19 maupun ketahanan pangan,” kata Danrem.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Yuniarto Herlambang menjelaskan, bahwa dari total lahan seluas 11 hektar yang ditanami padi, yang dipanen sekitar 2 hektar. Untuk setiap 1 hektar menghasilkan Gabah Kering Panen (GKP) sekitar 7,312 ton. 

“Jadi kalau yang dipanen 2 hektar, maka GKP-nya dikali dua, atau sekitar 14,624 ton,” kata Herlambang.

Herlambang menyebut, hasil GKP ini beratnya akan menyusut. Dari hasil panen 7,312 ton pada 1 hektar lahan, beratnya dapat menyusut menjadi 6,288 ton GKG. Nah, ketika sudah melalui proses GKG, berat beras akan turun menjadi 3,961 ton dari hasil panen 7,312 ton pada 1 hektar lahan. (ril/bon)