Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak menunjukkan sejarah Agama Islam pada sejumlah delegasi OIC-CA) 2023 (Foto: Jatim Newsroom)

 

JAKARTA, arekMEMO.Com – Pemerintah Provinsi  Jawa Timur (Pemprov Jatim) ingin dunia mengetahui jika Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak  di dunia, punya sejarah ilmu pengetahuan dan peradaban Islam sangat besar.

“Peradaban dan juga ilmu pengetahuan keislaman itu berkembang luar biasa di negara kita termasuk di Jawa Timur karena peran kiai, pesantren, serta para akademisi,” ucap Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak saat pembukaan Organization of Islamic Cooperation Cultural Activities (OIC-CA) 2023 di Anjungan Jatim,  Tamam Mini Indonesia Indah (TMII), Jumat (8/7/2023).

Dikatakan Wagub Emil, karya-karya klasik atau karya-karya kuno para kiai besar,  telah dipreservasi dengan sangat seksama dan dibuat versi digitalnya. Sehingga memungkinkan penyampaian informasinya secara efisien dan lebih luas ke berbagai lokasi.

“Hari ini kita tadi tunjukkan kepada delegasi OIC-CA beberapa contoh saja tetapi banyak karyanya bisa diakses melalui kios digital.  Itu akan menjadi fokus seluruh delegasi dari negara-negara OIC-CA,” tuturnya.

Mengutip Jatim Newsroom, selain sejarah Islam, wagub juga memperkenalkan pada para delegasi kain batik Jatim,  kesenian Reog Ponorogo dan rumah adat serta makanan khas Jawatimuran.

Sebagai informasi, Indonesia akan menjadi tuan rumah kunjungan kegiatan Organization Islamic Cooperation – Cultural Activity 2023 (OIC-CA) dengan tema “Embracing Diversity and Advancing Harmony for the Brighter Future Society.”

Kegiatan OIC-CA diselenggarakan setiap tahun sejak 2004. Penyelenggaraan tahun 2023  diadakabn di DKI Jakarta dan Kalimantan Timur dengan kunjungan dan pertemuan tim di Anjungan Jawa Timur di TMII. Kegiatan ini dilaksanakan selama tujuh hari, pada 7-14 Juli 2023, dengan prioritas area OIC  mencakup: Budaya Baru dan Globalisasi; Kewirausahaan Sosial, Budaya dan Ekonomi Kreatif; dan Peningkatan Kapasitas Pemuda dalam Menghadapi Kemajuan Teknlogi.

Selain itu, juga diisi aktivitas-aktivitas intelektual (seminar, diskusi panel, simulasi sidang OKI), Budaya (partisipasi pada Tenggarong International Folkand Art Festival, Kaltim Festival) serta Wisata (kunjungan ke sejumlah sentra wisata di Jakarta dan Kalimantan Timur). (*)