Kepala BPS Jawa Timur, Dadang Hardiwan

SURABAYA, arekMEMO.Com  –  Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat pada bulan September 2021 Jawa Timur mengalami deflasi 0,11 persen.  Dari delapan kota IHK di Jawa Timur, semuanya mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,16 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Malang sebesar 0,02 persen. 

 Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan, dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (01/10/2021) menjelaskan, deflasi karena adanya penurunan harga yang cukup tinggi, yang ditunjukkan turunnya salah satu indeks kelompok pengeluaran. Dari sebelas kelompok pengeluaran, satu kelompok mengalami deflasi dan sepuluh kelompok mengalami inflasi.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,93 persen. Adapun kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,60 persen.

Urutan berikutnya adalah kelompok kesehatan sebesar 0,39 persen, kelompok pakaian dan alas kaki serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan  rutin rumah tangga masing-masing sebesar 0,12 persen, kelompok transportasi dan kelompok pendidikan masing-masing sebesar 0,06 persen. 

Selanjutnya, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,03 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,02 persen.

“Tingkat inflasi tahun kalender September 2021 sebesar 1,21 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2021 terhadap September 2020) sebesar 1,92 persen,” urai Dadang. (*/kar)