LAMONGAN, arekMEMO.Com – Aksi berebut ketupat ini terjadi saat Festival Kupatan berlangsung di area parkir WBL (Wisata Bahari Lamongan), tepatnya di Kecamatan Paciran, Sabtu (29/4/2023). Aksi ini justru membuat acara berlangsung lebih semarak, Para pengunjung yang hadir pun berebut ribuan kupat yang telah disediakan.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi menyebut jika festival kupatan selain sebagai ajang silaturahim juga digelar untuk melestarikan budaya yang lama dilestarikan masyarakat Pesisir Pantura Lamongan.
Ditambahkan Pak Yes sapaan akrab Bupati Lamomgan ini, jika festival kupatan ini vakum selama 3 tahun terakhir akibat Covid-19.
“Sehingga patut kita syukuri tahun ini bisa melaksanakan event tahunan perayaan kupatan, sehingga masyarakat sangat antusias untuk melestarikan nguri-nguri budaya,” jelas Yuhronur.
Ditambahkan Yuhronur, jika festival kupatan ini memiliki filosofi yang tinggi. Sehingga, penting untuk diketahui oleh generasi muda sekarang untuk dilestarikan.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan, Siti Rubikah menegaskan, festival kupatan Tanjung Kodok ini merupakan tradisi peninggalan Sunan Sendang Dhuwur, yang telah terpilih menjadi salah satu kurasi event Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada tahun 2023 ini.
“Festival kupatan atau tradisi kupatan di Tanjung Kodok dimaksud juga sebagai upaya untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara,” ujar Rubikah.
Pemerintah Kabupaten Lamongan menyelenggarakan Festival Kupatan sejak 2016 silam, dengan mengikutsertakan seluruh desa/kelurahan di Paciran, para pegiat UMKM dan ekonomi kreatif di wilayah Pantura Lamongan.
Perlu diketahui, kupat yang tersedia dalam festival ini juga memiliki jenis beragam seperti kupat beras, kupat ikan, lepet yang terbuat dari ketan dan lainnya. Kupat-kupat anyaman janur itu memiliki bentuk dan rupa yang bermacam-macam pula.(harsak)