LAMONGAN, arekMEMO.Com –  Konflik di Universitas Islam Lamongan (Unisla) masih memanas. Setelah sebelumnya Dody Eko Wijayanto dilantik sebagai Penjabat (Pj) Rektor, (06/04/2023), kini posisi itu juga diberikan kepada Abdul Ghofur, berdasarkan keputusan Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Tinggi Islam (YPPTI) “Sunan Giri” Periode 2023-2028, Bambang Moeljono, yang menggantikan ketua Yayasan sebelumnya, Wardoyo, yang habis masa jabatannya.

Kubu pertama  yang memegang Yayasan Pembina Perguruan Tinggi  Islam (YPPTI) Sunan Giri Lamongan dengan akte Hendy Asmara di Lamongan tahun 2018 sudah lebih awal melantik Pj Rektor Unisla, Dody Eko Wijayanto dan melengserkan 27 pejabat Unisla termasuk 5 dekan di sejumlah fakultas.

Setelahnya menyusul kubu kedua yakni YPPTI Sunan Giri dengan akte notaris terbaru tanggal 15 Februari 2023 yang dibuat oleh Evie Mardiana Hidayah. Dengan Ketua YPPTI, Bambang Moeljono juga mengangkat Pj Rektor Abdul Ghofur pada Jumat (5/5/2023).

Kedua kubu sama-sama mengklaim benar. Namun, ada suatu keputusan yang luar biasa oleh salah satu pendiri terkait Unisla yang mendidik sekitar 6000 mahasiswa tersebut.

Salah satu pendiri Unisla, Nuril Badriah yang juga adik kandung Prof  Hasan Bisri membuat keputusan mewakafkan Unisla ke Nahdlatul Ulama.

” Saya tidak ingin Unisla dikorbankan. Dan sudah saya putuskan untuk diwakafkan ke Ormas Islam Nahdlatul Ulama, ” ungkap Nuril Badriah, Minggu (7/5/2023).

Menurut Nuril, pihaknya tidak hanya memberikan statemen. Namun pihaknya sudah melangkah sampai ke pengurus PC NU, wilayah hingga  PB NU. “Sudah, sudah saya serahkan. Tinggal para pengurus  NU untuk melangkah, ” ungkapnya.

Atas upayanya ini, pihaknya juga meminta agar PB NU, wilayah Jatim hingga PC NU untuk segera melakukan aksi nyata setelah pihaknya sudah menyerahkan Unisla ke NU.

Lebih jauh Nuril menegaskan, jika Unisla harus diselamatkan demi keberlangsungan pendidikan. “Semua harus bisa merawat Unisla demi nilai-nilai kebaikan para muassis (pendiri) Unisla. Saya bersama kakak tertua saya, Prof  Hasan Bisri adalah pendiri Unisla, ” tandas Nuril.

Demi kelancaran mewakafkan Unisla ke PB NU, Nuril yang mengakui sudah menyiapkan semua dokumen milik Unisla. Dari dokumen awal pendirian, pembelian tanah, gedung, termasuk akte Yayasan.

“Saya sudah telepon ke PB NU, sudah WA, NU wilayah termasuk ke PC NU Lamongan. Semua  saya wakafkan ke NU, ” ungkapnya.

Sementara itu kedua kubu juga saling melapor ke polisi terkait dugaan tindak pidana

Pembina YPPTI Sunan Giri yang baru, Ahmad Najih dilaporkan ke Polda, kini sedang dalam proses penyidikan di Polda Jawa Timur sesuai dengan Laporan Polisi Nomor : LP/B/218/IV/2023/SPKT/Polda Jatim  tanggal 3 April 2023, dan sampai saat ini proses hukumnya sedang berlangsung.

Kubu Wardoyo, Ketua YPPTI lama  membatalkan pendaftaran Yayasan Nomor AHU-AHA.01.06.0008830 tanggal 18 Pebruari 2023 oleh Menteri Hukum dan HAM RI c/q Dirjen Administrasi Hukum Umum.

Saat ini sedang digugat melalui Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dengan nomor perkara, 174/G/2023/PTUN-JKT tanggal 18 April 2023.

Sementara Ketua Pengurus YPPTI Sunan Giri, Wardoyo  juga dilaporkan ke Polres Lamongan oleh pembina YPPTI versi anyar, Akhmad Najih, atas dugaan terjadinya tindak pidana pemalsuan dokumen.

Sesuai surat surat panggilan yang diterima Wardoyo  Nomor : B/856/IV/RES 1.11/2023/Satreskrim tanggal 26 April 2023.

Artinya kubu Bambang Moeljono, Ketua Yayasan baru dan Yayasan Sunan Giri dengan ketua Wardoyo  masing -masing pihak telah melangkah ke jalur hukum.

Ketua YPPTI versi Bambang Moeljono, yakni Akhmad Najih dikonformasi Surya.co.id membenarkan ia telah dilaporkan ke Polda Jatim.

“Panggilan pertama saya belum bisa datang karena ada kegiatan. Nanti pada panggilan kedua saya akan datang, ” kata Akhmad Najih.

Ia membantah telah memalsukan pembuatan akte. ” Nanti semua dokumen akan saya bawa dan saya tunjukkan ke penyidik, ” katanya.(harsak)