LAMONGAN, arekMEMO.Com – Berbondong plesiran ke Bali pada hari aktif sekolah dan bersamaan puncak Hari Jadi Lamongan (HJL) ke 454 (26/05/2023), belasan Kepala Sekolah Dasar di Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan terancam sanksi.

Penegasan ini disampaikan Sekretaris Dinas (Sekdin) Pendidikan Kabupaten Lamongan, Yuli Utami, yang juga menerangkan jika dirinya telah memanggil dan mendengarkan alasan yang disampaikan kepala sekolah yang mengakui atas kelalaian tersebut.

“Sebelumnya memang pada jauh hari, sebetulnya sudah direncanakan dan yang dipahami mereka tidak ada kewajiban ikut upacara HJL seperti tahun-tahun sebelumnya,” kata Yuli di ruang kerjanya bersama Korwil Bidang Pendidikan Turi, Utomo, dan 3 kepala sekolah lainnya. Senin (29/05/2023).

“Meski demikian, secara etika tetap kami salahkan karena pergi pada hari aktif dan pada puncak peringatan Hari Jadi Lamongan. Maka ini nanti akan kami sampaikan ke kepala Dinas, untuk selanjutnya dijatuhkan terkait sanksi, ” lanjutnya.

Di tempat yang sama, Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Turi, Utomo, mengaku jika kehadirannya di Pulau Dewata tersebut, tidak pernah ia rencanakan. Dirinya menganggap jika kedatangannya merupakan suatu penghormatan atas keinginan para kepsek untuk merayakan perpisahannya, lantaran kurang beberapa hari lagi purna tugas atau pensiun.

“Saya berangkat Jumat malam. Sementara teman-teman kepsek Kamis malam. Jadi saya masih ikut upacara HJL,” katanya.

“Dari awal saya maupun dinas pendidikan tidak mengizinkan acara itu. Namun semua itu tiba-tiba saja, karena mungkin teman-teman kepsek ingin memberikan kejutan kepada saya, ” pungkasnya.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, Munif Syarif, menegaskan akan memberikan peringatan keras terhadap belasan kepala sekolah SD di Kecamatan Turi tersebut. “Kita akan berikan sanksi tertulis agar berikutnya tidak mengulangi perbuatan yang sama,” tegas Munif.

Dari sebanyak 23 Kepala Sekolah Dasar di Kecamatan Turi, yang mengikuti Family Gathering berkedok studi banding tersebut tercatat sebanyak 17 Kepsek, sedangkan 6 kepsek lainnya memilih tidak ikut dan merayakan puncak Hari Jadi Lamongan bersama guru dan siswanya.(harsak)