LAMONGAN, ArekMEMO.Com – Universitas Islam Lamongan (Unisla) melalui Program Studi (Prodi) Kesehatan Lingkungan (Kesling) menyelenggarakan seminar internasional bertajuk “Awareness Against Health Threats of Climate Change (AWARE)” pada Kamis 22 Mei 2025, di Auditorium Pascasarjana Unisla.

Dr. Rizky Rahardian Wicaksono, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Unisla, mengungkapkan bahwa seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap ancaman kesehatan akibat perubahan iklim. “Dalam seminar tersebut, dibahas berbagai isu terkait perubahan iklim yang berdampak pada kesehatan, seperti fenomena cuaca yang tidak menentu”, jelasnya.

Meskipun saat ini seharusnya memasuki musim kemarau, hujan masih sering terjadi, yang dapat menyebabkan potensi gangguan kesehatan, salah satunya adalah diare. “Kalau di lihat dari data menunjukkan bahwa pada tahun 2024, terjadi peningkatan kasus diare pada balita, dengan 118 kasus yang dilaporkan, meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya”, ungkapnya.

Faktor risiko yang diidentifikasi dalam seminar ini meliputi sanitasi yang buruk, cuaca ekstrem, dan kurangnya akses terhadap air bersih. Pembicara juga menekankan pentingnya sanitasi yang baik untuk mencegah penyakit seperti demam berdarah dan diare. Puskesmas memiliki peran penting dalam mendeteksi dan menangani kasus-kasus kesehatan ini secara dini.

Universitas Islam Lamongan dan Fakultas Ilmu Kesehatan memfasilitasi seminar internasional ini tidak hanya sebagai diskusi ilmiah, tetapi juga sebagai forum antarnegara yang dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam menghadapi tantangan ekologis dan sosial. “Hasil dari seminar ini diharapkan dapat memberikan kesimpulan dan rekomendasi bagi masyarakat dalam menghadapi cuaca ekstrem,” harapnya.

Mahasiswa Kesehatan Lingkungan diharapkan menjadi garda terdepan dalam menyebarkan pengetahuan yang diperoleh dari seminar ini kepada masyarakat. Mereka diharapkan dapat berperan aktif dalam memberikan solusi preventif untuk menjaga kesehatan masyarakat, bukan hanya sebagai pengamat.

Dalam konteks perubahan iklim, seminar ini juga membahas pentingnya menjaga personal hygiene individu. Hal ini mencakup menjaga pola makan yang bergizi, menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti masker, serta selalu membawa hand sanitizer dan sabun cuci tangan sebagai langkah preventif.

Rizky juga membeberkan jika beberapa jenis penyakit yang perlu diwaspadai akibat perubahan iklim antara lain diare, demam berdarah, dan flu. “Perubahan iklim dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh, sehingga individu menjadi lebih rentan terhadap penyakit,” tegasnya.

Sebagai pembicara kunci, seminar internasional ini menghadirkan Prof. Yu-Chun Wang, Ph.D., pakar kesehatan lingkungan dari Chung Yuan Christian University, Taiwan. Selain itu, turut menjadi pemateri Arief Firman Wicaksono, SKM, Penelaah Teknis Kebijakan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

Seminar ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang bermanfaat bagi semua peserta dalam menghadapi tantangan kesehatan akibat perubahan iklim.(Iyan)