JAKARTA, arekMEMO.com – Duta Besar Kerajaan Maroko untuk Indonesia, Ouadia Benabdellah, menawarkan kerja sama bidang sepak bola dengan Indonesia. Penawaran tersebut disampaikannya saat mengunjungi Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, di kantor DPD, Senayan, Jakarta, Kamis (3/6/2021). 

Dubes Benabdellah yang datang bersama Mounir Belayachi (Deputy Head of Mission), sangat tahu bahwa LaNyalla merupakan pecinta sepak bola. Namun, Benabdellah juga menjajaki kerja sama bidang lain, seperti ekonomi. 

“Maroko punya akses perdagangan yang luas. di antaranya ke Timur Tengah, Afrika dan Eropa. Sepertinya tidak hanya kerjasama ekonomi, di bidang lain juga sangat memungkinkan. Dalam sepak bola kami punya pemain-pemain yang bermain di klub besar Eropa seperti AC Milan hingga Real Madrid. Ini bisa dikerjasamakan juga,” kata Benabdellah. 

Dubes Ouadia Benabdellah juga menjelaskan bahwa negaranya saat ini memberikan otonomi kepada provinsi-provinsi seperti halnya di Indonesia. Oleh karena itu kerjasama langsung antar provinsi bisa juga dilakukan. 

Dubes Kerajaan Maroko, Ouadia Benabdellah menjelaskan bahwa hubungan baik kedua negara tidak perlu diragukan lagi. 

Jalinan kerja sama ini telah berlangsung sejak 61 tahun. Bahkan, pemerintah Maroko mengabadikan nama besar Presiden Soekarno pada sebuah jalan raya, yaitu Rue de Soekarno di Rabat. 

“Oleh karena itu, hubungan yang sudah erat sejak lama ini harus dimanfaatkan dengan optimal. Harus kita isi dengan peluang-peluang kerjasama ekonomi yang hasilnya siginifikan untuk kedua negara,” jelas Benabdellah. 

Sementara LaNyalla yang didampingi  Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSP) DPD RI, Gusti Farid Hasan Aman, Ali Ridho Azhari (Wakil Ketua BKSP) dan anggota BKSP Maya Rumantir dan Abdul Hakim, menyambut baik hubungan Indonesia dan Maroko yang semakin erat. 

Apalagi dengan terbentuknya Dewan Kerjasama Perdagangan dan Investasi Indonesia-Maroko, yang dinamakan DK PRIMA. 

“Kami berharap pemerintah dan parlemen kedua negara terus mendukung upaya ini agar pelaku ekonomi di kedua negara dapat memanfaatkan peluang untuk meningkatkan kerjasama investasi dan perdagangan. Sehingga tujuan DK PRIMA yakni meningkatkan perdagangan kedua negara hingga 100 kali lipat dalam 10 tahun mendatang akan tercapai,” kata LaNyalla.  

Selanjutnya, menurut LaNyalla, DPD RI akan mendorong finalisasi negosiasi PTA (Preferential Trade Agreement) agar meningkatkan volume perdagangan kedua negara. Sehingga para pengusaha kedua negara tidak terhambat masalah tarif. 

“Khususnya untuk produk-produk unggulan Indonesia seperti tekstil dan garmen, furnitur, karet, sepatu, barang-barang elektronik, minyak kelapa sawit, teh, dan kopi, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri Maroko. Juga untuk peningkatan konsumsi produk-produk halal. Kami berharap Yang Mulia Pak Duta Besar dapat melanjutkan pesan ini ke Rabat,” katanya. (ril/bon)