JAKARTA, ArekMEMO.com – Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendorong pelaku dunia usaha Iran untuk memperluas kerjasama ekonomi dan bisnis dengan pelaku ekonomi Indonesia, khususnya UMKM yang berada di semua daerah di Nusantara. 

Hal tersebut disampaikan kepada Duta Besar Republik Islam Iran Mohammad Khoush Heikal Azad saat berkunjung ke DPD RI dalam rangka memperingati 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara, di Gedung Nusantara III Komplek Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (16/7).

Ketua DPD RI LaNyalla mengatakan, bahwa sejauh ini hubungan kedua negara berlangsung baik, seperti ditandai dengan peningkatan volume investasi dan perdagangan, meskipun Iran berada di bawah tekanan. 

Ditambahkan LaNyalla, amat banyak komoditas pertanian Indonesia yang dihasilkan oleh pelaku UMKM, namun belum banyak pabrik yang didirikan untuk memproses berbagai komoditas dimaksud. ’’Indonesia merupakan penghasil kakao terbesar di dunia, tetapi belum ada pabrik coklat di sini. Karena itu Iran sebagai negara investor peringkat 13 di Indonesia dapat masuk untuk mendirikan pabrik coklat dan pabrik lainnya untuk berbagai komoditas dimaksud. Peluang untuk itu masih terbuka lebar,’’ tegas LaNyalla.

Duta Besar Azad yang sudah tiga kali bertugas di Indonesia dalam posisi yang berbeda-beda itu mengungkapkan, bahwa komoditas pertanian Indonesia seperti kopi untuk cappuccino dan kopi torabika dari Indonesia sangat cocok dengan selera masyarakat Iran. “Karena itu sangat digemari di sana,” sambung Azad.

Sementara itu, untuk lebih memperkenalkan komoditas pertanian dan agrobisnis kedua negara, LaNyalla mengusulkan agar diadakan pameran bersama antara pelaku bisnis kedua negara sehingga mereka dapat saling mengenal potensi masing-masing untuk meningkatkan volume perdagangan kedua negara. Menanggapi usulan LaNyalla tersebut, Duta Besar Mohammad Azad mengatakan bahwa pemerintah Iran sangat berterima kasih dan akan menindaklanjuti. 

“Sekarang masih ada Covid-19, jadi kita punya dua opsi. Kita bisa melakukan pameran dagang Iran-Indonesia secara virtual dan jika pandemi Covid-19 sudah berlalu maka kita bisa mengadakan pameran dagang secara fisik di kedua negara,” kata Dubes Mohammad Azad.

LaNyalla juga mengatakan, kedua negara dapat memperluas pertukaran kunjungan untuk melibatkan para tokoh agama Islam serta awak media massa agar bisa lebih saling mengenal dan memahami budaya masing-masing. Menanggapi usulan itu, Dubes Azad memgatakan, pemerintah Iran bermaksud untuk mengadakan ikatan kerjasama antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Khorasan di Iran, dan untuk itu ia meminta dukungan Ketua DPD RI untuk memuluskan rencana dimaksud. 

Ketua DPD RI menyatakan, akan meneruskan pesan ini kepada Gubernur Jawa Timur dan anggota-anggota KADIN Jawa Timur untuk menindaklanjutinya. Dalam skema seperti ini, kata LaNyalla, bisa juga dilibatkan para pemuka agama untuk berinteraksi dengan mitra-mitranya di Iran. (ril/bon)