JAKARTA, ArekMEMO.com – 

Dubes Iran Mohammad Azad ketika bertemu Ketua DPD RI Rabu, 17062020, menyatakan bahwa penanganan Covid-19 di Iran sejauh ini tercatat 192.000 dari 80 juta penduduk Iran yang terjangkit Covid-19. Diantaranya 152.000 sudah sembuh dan sekitar 9.000 warga meninggal dunia. 

Selain itu, pemerintah Iran juga sudah melakukan tes kesehatan terhadap 73 juta warganya selama masa pandemi Covid-19. “Kami harus mengalahkan corona dengan bantuan Allah SWT, tetapi pada saat bersamaan kami pun harus hidup berdampingan dengan corona,” kata Azad.

Dalam pertemuan itu, Ketua DPD RI LaNyalla juga mendorong pemerintah Iran agar lebih banyak mahasiswa Iran dapat mengikuti program darmasiswa untuk mempelajari bahasa dan budaya Indonesia di lebih dari 50 perguruan tinggi di Indonesia. 

Dubes Azad menyambut baik hal itu dan mengatakan untuk tahun ini sudah lima mahasiswa Iran yang mengikuti program darmasiswa dan dirinya juga merupakan penerima beasiswa pemerintah Indonesia tersebut puluhan tahun lalu, itu sebabnya ia fasih berbahasa Indonesia.

Ketika berbicara tentang tekanan Amerika terhadap negaranya, Duta Besar Mohammad Azad menerangkan bahwa sudah 41 tahun negaranya hidup dalam tekanan seperti itu namun masih tetap bertahan dan menjalin hubungan baik dengan negara-negara berpenduduk mayoritas muslim seperti Indonesia dan Malaysia. Dubes Azad mengeluhkan tersendatnya permintaan bantuan dari Republik Islam Iran ke Dana Moneter Internasional sebesar US$5 miliar akibat adanya tekanan dari Amerika Serikat. Meski demikian, ia yakin dapat mengatasinya dengan meningkatkan dan memperluas hubungan dengan negara-negara berpenduduk mayoritas Islam seperti Indonesia.  

Dalam rangka itu, maka mewakili pemerintah Iran, Dubes Mohamad Asad berharap maskapai penerbangan Iran, Mahan Air, dapat terbang ke Indonesia setiap minggu, seperti yang dilakukannya di Malaysia, China, dan Thailand. Dubes Mohammad Azad sudah membicarakan hal ini dengan Menteri Perhubungan Indonesia dan “saat ini kami masih menunggu persetujuan dari pihak Indonesia.”

Menanggapi hal tersebut LaNyalla mengatakan, ketika nanti dibuka jalur penerbangan ke Indonesia, masyarakat Iran perlu mengetahui bahwa obyek wisata di Indonesia bukan hanya Bali, tetapi masih banyak obyek wisata lainnya di berbagai daerah di Indonesia yang bisa dikunjungi oleh wisatawan Iran. 

Hubungan diplomatik Indonesia-Iran dibuka pada 1950 pada tingkat kedutaan. Kemudian pada 1960 Kedutaan RI dinaikkan tingkatnya menjadi Kedutaan Besar RI. Karena sudah tujuh dekade kedua negara menjalin hubungan diplomatik, maka Dubes Iran katakan bahwa perlu ada sesuatu yang khusus untuk menandai peringatan 70 tahun hubungan diplomatik ini. (ril/bon)