Guru SD Negeri Banyubang Lamongan, Sugeng Hariadi, berharap kursi-kursi ini tetap bisa dipergunakan siswa-siswi karena memiliki sejarah

LAMONGAN, arekMEMO.Com – Masihkah kita jumpai perabot sekolah peninggalan Belanda di sekolah sekitar kita. Nah, di salah satu daerah di Kabupaten Lamongan sebuah pemandangan unik dapat kita jumpai. Sebuah perabot sekolah peninggalan zaman Belanda masih tertata rapi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Banyubang Lamongan, Jawa Timur.

Di tempat ini para siswanya melakukan aktivitas proses belajar mengajar dengan menggunakan bangku peninggalan zaman Belanda tersebut. Bangku belajar peninggalan Belanda tahun 1918 ini terlihat hanya tersisa puluhan namun masih terawat dengan baik.

Guru SD Negeri Banyubang Lamongan, Sugeng Hariadi, mengatakan pihaknya berharap kursi-kursi ini tetap bisa dipergunakan siswa-siswi karena memiliki sejarah.

“Kami sangat bangga jika peninggalan zaman Belanda ini bisa tetap bisa kami gunakan, kami bisa bercerita kepada anak-anak bagaimana sejarah kepada anak-anak,“ ujar Sugeng.

Memiliki desain khas Belanda dan bahan kayu jati asli, bangku-bangku peninggalan zaman Belanda ini masih tetap berada di kelas SDN Banyubang, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Terdapat 20 bangku sekolah masa Belanda yang kini masih ada.

“Ada sebanyak 20 bangku sekolah peninggalan  zaman Belanda, anak-anak senang menggunakan bangku ini,“ tambah Sugeng.

Meski telah berusia ratusan tahun, namun bangku-bangku ini masih terlihat kokoh dan layak digunakan. Hal ini tak lepas dari upaya pihak sekolah yang merawat dan menjaga bangku-bangku tersebut.

Selain kursi, terdapat lemari tua peninggalan zaman Belanda. Tertulis di daun pintu almari dan bangku-bangku ini dibuat pada tahun 1918, di mana SDN Banyubang dulunya masih menjadi Sekolah Rakyat dan hanya memiliki tiga kelas yakni kelas 4, 5, dan 6.

Baru setelah ada Inpres dari Presiden, SD didirikan yang kemudian disebut SD Inpres. Untuk SD Banyubang ini disebut SD Induk.

Baik pihak guru dan siswa meminta bangku-bangku peninggalan Belanda tersebut, bisa tetap ada dan digunakan untuk proses belajar mengajar sebagai pengingat dan kebanggaan tersendiri bagi SDN Banyubang, Lamongan.(iyan)