Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) La Nyalla Mahmud Mattalitti mengaku dirinya memang akrab dengan dunia preman. Toh begitu, bukan berarti dia suka bersikap dan bertindak ala preman dalam meniti karirnya. Sebaliknya, ia dekat dengan kalangan preman justru untuk menyadarkan dan membina mereka ke arah kehidupan yang lebih baik.

“Sudah biasa saya dikatakan preman dan ini-itu, gak ada masalah. Saya juga pernah difitnah korupsi, buktinya dibebaskan pengadilan. Jadi itu semua saya anggap ujian dan Alhamdulillah sekarang malah jadi Ketua DPD,” kata La Nyalla.

Ia menantang pihak-pihak yang selalu menganggap dirinya preman untuk menunjukkan siapa saja yang pernah menjadi korbannya. Atau siapa pihak yang pernah diutangi lantas tak dibayar olehnya. Hal yang terjadi justru sebaliknya, sebagai mantan Ketum PSSI dia tak pernah berhasil menagih agar utang organisasi sepak bola itu kepada dirinya dilunasi.

“Jadi, yang saya premani ini siapa, yang saya utangi gak dibayar itu siapa contohnya? Saya peras itu siapa, tunjukin orangnya mana,” tegas La Nyalla.

Pada bagian lain, saat disinggung kemungkinan dia suka ke dukun untuk menggapai sukses dalam karirnya di bidang bisnis maupun politik, dia tersenyum dan mengangguk. “Iya saya memang suka dukun, suka duduk dan tekun, wiridan, berdzikir gitu,” ujarnya kemudian.

Saat masih bujangan, ia melanjutkan, dirinya senang berkeliling ke masjid-masjid yang didirikan para wali. Dia mengaku antara lain pernah bertapa di atas wuwungan masjid Sunan Giri yang berlokasi di Bukit Giri, Kebomas, Gresik, Jawa Timur. “Boleh tanya ke orang-orang di sana, (pasti) tahu semua,” ujarnya.

Terkait lembaga yang kini dipimpinnya untuk lima tahun ke depan, lelaki kelahiran 10 Mei 1959 ini kembali menyampaikan janjinya, akan memperjuangkan kantor DPD di setiap provinsi, juga rumah dinas para anggota DPD di Jakarta seperti halnya anggota DPR.

“Para gubernur sudah menyiapkan lahan tapi entah kenapa pembangunannya terkendala. Nanti segera kita lanjutkan,” ujarnya.

Meski pernah memimpin PSSI, La Nyalla juga menyampaikan keinginnya untuk kembali memimpin organisasi tersebut. Dia akan melibatkan para pimpinan dan anggota DPD untuk ikut membina sepak bola di daerah-daerah hingga level pedesaan. Dengan cara itu, selain anggota DPD akan mendapatkan konstituen, juga diharapkan dapat menemukan bibit-bibit muda pesepak bola di pedesaan. (tim bb dc/bon)