BATU, arekMEMO.Com –  Setelah beroperasi sejak 2 Oktober 2023 akhirnya Pasar Induk Among Tani Kota Batu diresmikan Presiden Joko Widodo, Kamis (14/12/2023).  PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) turut serta mengikuti kegiatan peresmian pasar yang berada di pusat kota Batu tersebut.

Dihadiri Direktur Utama bankjatim Busrul Iman, peresmian Pasar Induk Among Tani ini tak luput sinergitas antara Pemerintah Kota Batu dengan bankjatim.

Dalam kesempatan tersebut juga hadir Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai.

Jokowi mengatakan, Pasar Induk Among Tani Kota Batu mampu menampung 2.700 kios dan los yang semuanya bisa digunakan untuk berdagang. Baik di zona basah, kering, maupun kuliner dan makanan. ”Pasar ini adalah pasar terbesar yang pernah saya lihat di Republik Indonesia. Gedung yang memiliki luas 3,4 hektare ini sangat megah dan semua kios serta losnya ditata sangat bagus. Pasarnya bersih dan tempat parkir luas sehingga kita harapkan usaha pedagang laris dan hidupnya semakin sejahtera,” paparnya.

Di samping itu, Busrul menjelaskan, bankjatim sebagai salah satu Badan Milik Usaha Daerah (BUMD) di Jawa Timur berkomitmen akan selalu bersinergi dengan Pemkot Batu untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Salah satu bentuk sinergitasnya yaitu dengan memberikan dukungan terhadap Pasar Induk Among Tani Kota Batu yang merupakan salah satu proyek strategi nasional dan sekaligus menjadi salah satu ikon kota Batu.

“Bankjatim ada di dalam pasar ini untuk bersinergi dengan Pemkot Batu dan khususnya masyarakat Batu guna bersama-sama membangun peningkatan perekonomian. Bentuk dukungannya pun beragam. Mulai dari digitalisasi pasar sampai sarana prasarana,” ungkapnya.

Busrul mengatakan, pasar memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Sehingga bankjatim berkomitmen akan terus mendukung pengembangan digitalisasi pasar. ”Tujuan kami support digitalisasi di pasar ini untuk memperkuat sistem pembayaran dan juga inklusi keuangan sehingga transaksi dari pedagang lebih efektif dan efisien. Dengan demikian volume perdagangan akan makin tinggi dan para pedagang diharapkan bisa berkembang ke depannya,” ungkapnya.

Dalam pengembangan ekosistem digitalisasi Pasar Induk Among Tani, transaksi yang dilakukan antara penjual dan pembeli semuanya menggunakan QRIS bankjatim. QRIS bisa diakses melalui mobile banking bankjatim JConnect ataupun mobile banking lainnya. Selanjutnya, pembayaran pajak dan retribusi daerah juga bisa langsung dilakukan dengan virtual account bankjatim. Di dalam pasar juga ada mesin ATM bankjatim yang beroperasi 24 jam sehingga masyarakat dapat bertransaksi kapan saja. Untuk lebih memaksimalkan pelayanan, bankjatim membuka Kantor Fungsional di dalam pasar tersebut. ”Jadi, masyarakat yang berbelanja di sini bisa bertransaksi lebih nyaman dan efisien,” lanjut Busrul.

Menurutnya, digitalisasi pasar sangatlah penting karena bisa menawarkan pengalaman baru bagi konsumen yang berbelanja, seperti menjadi lebih praktis dan nyaman. ”Lalu semua transaksi online yang dilakukan oleh penjual ada historinya, sehingga ada pengarsipan dokumen-dokumen jual beli yang telah dilakukan,” kata Busrul.

Selain menyiapkan transaksi digital, bankjatim juga menyediakan sarana prasarana penunjang Pasar Induk Among Tani Batu meliputi pemasangan stiker pada eskalator, meja dan kursi foodcourt, papan nomor kios dan los beserta nama kios, papan penomoran zona bangunan fasade luar dan dalam gedung, papan petunjuk arah, lampu tematik, sampai aksesoris kantor payment point.

Di dalam Pasar Induk Among Tani tersebut juga terdapat destinasi wisata kuliner dengan tidak meninggalkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat. ”Tentu ini bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke pasar. Maka dari itu, dengan melihat segala macam potensi yang ada, kami bekerjasama dengan Pemkot Batu untuk melakukan branding di pasar demi meningkatkan exposure corporate image dan product image bankjatim,” paparnya.

Pihaknya berharap pasar yang terletak di Jalan Dewi Sartika itu bisa menjadi ikon Jawa Timur dan membawa manfaat bagi para pedagang. Selain itu, kebutuhan masyarakat bisa terakomodasi  dengan baik karena kualitas barang di pasar ini terjamin. Busrul menegaskan, dengan adanya Pasar Among Tani ini maka kesan kumuh, panas, bau, dan becek yang biasanya tersematkan bagi pasar tradisional sudah tidak ada lagi. Dari yang sebelumnya kumuh, kini menjelma jadi pasar modern yang bersih full cashless namun tetap mengedepankan konsep pasar rakyat berupa tawar menawar harga antara pedagang dan pembeli. Bagian atap langit juga cukup tinggi sehingga sirkulasi udara terjaga dan tidak membuat kepanasan penghuni pasar. Fasilitas eskalator juga tersedia agar pengunjung lebih nyaman untuk berbelanja. (kar/mus)