Jakarta, ArekMemo –  Jokowi dan Prabowo Subianto bertemu di stasiun MRT Lebak Bulus, Sabtu (13/7). Keduanya saling berpelukan dan bersalaman. Prabowo lebih dahulu datang, akhirnya disusul Jokowi.

Pertemuan Jokowi dengan Prabowo ini menjadi sebuah penantian panjang bagi banyak orang. Pertemuan ini menjadi momen penting sebagai rekonsiliasi untuk menyatukan kembali elemen masyarakat yang sempat terpecah karena Pilpres 2019. 

Sebelumnya, kedua tim pendukung tokoh politik itu sempat saling lempar waktu dan ajakan untuk bertemu. Kesibukan keduanya juga dianggap jadi alasan kala itu belum bisa bertemu.

Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak beberapa waktu lalu menyebut bahwa Prabowo sangat terbuka untuk bertemu dengan siapapun, termasuk Jokowi.

Namun kala itu pertemuan belum bisa terlaksana lantaran keduanya masih sama-sama sibuk dengan kegiatan masing-masing. 

“Pak Prabowo sangat terbuka kapan pun, tentu beliau akan bersilaturahim tapi tentu waktunya tergantung karena Pak Jokowi juga beliau sibuk termasuk pak Prabowo juga masih sibuk dengan berbagai kegiatan. Jadi yang jelas sejak awal Pak Prabowo sangat terbuka, demikian juga dengan Pak Jokowi,” katanya. 

Prabowo juga menyatakan keinginannya untuk bertemu Jokowi, namun saat itu belum bisa memastikan kepastian waktunya.

“(Pertemuan) Kita nanti atur,” kata Prabowo usai menyampaikan keterangan pers menanggapi putusan MK yang menolak semua permohonannya terkait Pilpres 2019 di Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (27/6) malam. 

Di lain pihak, Jokowi juga sudah beberapa kali menyatakan ingin bertemu dengan paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno.

Teranyar, kepala negara mengaku akan senang bila lawan politiknya itu bisa hadir di pelantikannya sebagai presiden periode 2019-2024. “Saya dan Pak Ma’ruf Amin akan bahagia bila Prabowo dan Sandi datang dalam pelantikan yang akan datang,” katanya. 

Meski ada banyak pro-kontra di belakangnya, namun anggota badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan bahwa pertemuan antara Jokowi dan Prabowo ini diharapkan bisa menyelesaikan polarisasi masyarakat yang terjadi selama Pilpres 2019 serta menurunkan tensi para pendukung. 

“Prabowo akan bertemu dengan Jokowi, insya Allah Juli (2019) ini. Dalam pertemuan itu kita berharap seluruh polarisasi ibisa turun, tensi bisa turun antara pendukung,” kata Andre kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu.

Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh permohonan sengketa Pilpres 2019 yang diajukan Prabowo-Sandi. Dengan demikian, paslon Jokowi-Ma’ruf ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2019 oleh KPU. 

Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan Jokowi-Ma’ruf sebagai presiden dan wakil presiden terpilih Pilpres 2019 pada Minggu (30/6).

Jokowi-Ma’ruf dinyatakan memenangkan Pilpres 2019 dengan perolehan 85.607.362 suara atau 55,50 persen suara sah. Sementara Paslon 02 Prabowo-Sandi dinyatakan memperoleh 68.650.239 suara atau 45,50 persen suara sah. (cn/bon)