Sub Koord Perlindungan dan Pengembangan Kebudayaan, Disbudpar Jatim, Lesli Citra Pertiwi, saat menjelaskan laman daksabudaya.com di Surabaya (Foto: Antara)

 

SURABAYA, arekMEMO.Com – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur meluncurkan laman daksabudaya.com untuk mempromosikan pariwisata berbasis budaya di wilayah setempat.

“Laman ini diluncurkan untuk memperluas pengetahuan dan informasi tentang jenis-jenis budaya yang dimiliki Jawa Timur, sekaligus mempromosikan pariwisata,”  kata Sub Koord Perlindungan dan Pengembangan Kebudayaan, Disbudpar Jatim, Lesli Citra Pertiwi, di Surabaya, Selasa (13/12/2022).

Dalam laman tersebut memuat 10 jenis seni dan budaya yang dimiliki oleh Jatim. Mulai dari bahasa, tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus (ritual), permainan tradisional, olahraga tradisional, kesenian, pengetahuan tradisional, dan teknologi tradisional

Lesli menjelaskan, laman ini diharapkan dapat menjadi media promosi berbagai seni budaya yang ada di 38 kabupaten/kota di Jatim.

“Tujuannya diharapkan bisa mempromosikan aspek wisata yang berbasis budaya, berisi data kemajuan kebudayaan, seni tradisi lisan, manuskrip, olahraga tradisional, ritus, bahasa, dan acara-acara khusus budaya,” ujarnya seperti dikutip Antara.

Khusus untuk acara kebudayaan, masyarakat juga dapat mengakses jadwal acara budaya, seni atau tradisi yang akan diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di seluruh kabupaten/kota di Jatim.

“Jadi ada jadwal acara yang diselenggarakan provinsi dan kabupaten/kota,” katanya.

Bahkan juga ada informasi tentang tempat tempat yang biasa digunakan untuk penyelenggaraan acara budaya, seperti gedung kesenian, alun-alun, dan lain sebagainya.

“Misal masyarakat ingin mengadakan acara, bisa melihat gedung mana yang bisa dipakai, atau fasilitas mana,” ucapnya.

Untuk sementara ini, lanjut Lesli, laman ini masih berupa web base bukan aplikasi, sehingga bisa dibuka melalui internet biasa tanpa harus mengunduh.

“Kalau aplikasi khawatirnya tidak bisa menjangkau, dan kadang ada kendala saat mengunduh,” ujarnya.

Selain itu, dikatakannya juga, sembari terus melakukan perbaikan perbaikan, laman yang masih menyediakan bahasa Indonesia ini, diharapkan juga bisa diakses oleh kelompok difabel, dan memiliki bahasa asing, terutama bahasa Inggris. (*)