SURABAYA, arekMEMO.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengupayakan percepatan vaksinasi Covid-19 bagi SDM kesehatan. Targetnya, mulai dari nakes hingga karyawan yang bekerja di seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) dan telah memiliki elektronik tiket (e-tiket) selesai 29 Januari 2021.
Kepala Dinkes Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, pihaknya berupaya terus mempercepat proses vaksinasi SDM kesehatan hingga akhir Januari 2021. Terutama pelaksanaan suntik vaksin di tingkat rumah sakit. “Perkiraan selesai divaksinasi semua sasaran yang telah memperoleh elektronik tiket (e-tiket) tanggal 29 Januari. Kita terus upayakan mempercepat,” kata Febria Rachmanita, Selasa (26/1/2021).
Febria menjelaskan, setiap Fasyankes di Surabaya yang berjumlah 111 titik tersebut, akan menerima vaksin Sinovac yang disimpan di UPTD Gudang Farmasi milik Dinkes Surabaya. Sedangkan mekanismenya, distribusi vaksin disesuaikan dengan data sasaran penerima. Apabila sudah memenuhi kriteria, maka vaksin akan langsung terdistribusikan ke masing-masing Fasyankes.
“Intinya yang sudah memenuhi syarat untuk disuntik langsung dikirim sesuai kwotanya,” tegas Feny, sapaan akrab Febria Rachmanita.
Saat ini vaksinasi di Kota Pahlawan sudah tidak menggunakan SMS blast. Setelah calon penerima vaksin mendapatkan e-tiket dari pemerintah pusat, maka setelah itu, diatur oleh Dinkes Surabaya. Dia menyebut mulai dari pendaftaran, pencatatan, pelaksanaan hingga pelaporan saat ini dikelola oleh sistem aplikasi Primary Care Vaksinasi (P-Care), yang datanya diperoleh dari aplikasi Satu Data Pemerintah Pusat (PUSDATIN/KPC-PEN). Dari sistem itu, pemerintah pusat akan memberikan data melalui elektronik tiket (e-tiket) kepada Dinkes Surabaya.
Verifikasi calon penerima vaksin, menurut Kadinkes, pada saat calon penerima vaksin datang ke Fasyankes, pertama dia wajib menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk pengecekan ulang. Jika saat diinput nama sudah ada di P-Care dan telah memiliki e tiket, maka dia dinyatakan lolos skrining tahap satu.
“Apabila saat diinput NIK-nya belum keluar identitas di P-Care, maka yang bersangkutan belum mendapatkan e-tiket maka tdk bisa divaksin,” ujarnya.
Jumlah SDM kesehatan baik nakes maupun non nakes seperti staf office, driver hingga petugas kebersihan di Fasyankes Surabaya yang telah menerima vaksin sebanyak 15.589 orang. Jumlah SDM kesehatan yang telah mendapat e-tiket mencapai 25.273 orang. (ril/bon)