SURABAYA, arekMEMO.com – Rektor Unesa Nurhasan menegaskan Indonesia masih tertinggal dalam hal pelaksanaan sertifikasi profesi dibanding negara luar. Padahal langkah tersebut sangat diperlukan guna membendung banjirnya tenaga  kerja asing yang akan masuk Indonesia. 

“Di Australia misalnya, seluruh profesi telah tersertifikasi. Sementara di Indonesia hanya beberapa profesi saja yang telah melaksanakannya. Ini adalah salah satu cara untuk menangkal tenaga ahli asing. Sehingga uji kompetensi ini wajib dilakukan,” ujar Nurhasan saat menghadiri pelaksanaan Uji Kompetensi Profesi Dosen yang digelar oleh KADIN Institute di Surabaya, Senin (23/11/2020).

Acara yang diikuti 99 dosen dari Unesa itu dibuka oleh Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam rangkaian kunjungan kerja Ketua DPD ke Jawa Timur. LaNyalla juga mengajak sejumlah senator dari Aceh hingga Papua Barat dalam acara tersebut. 

Agar SDM dosen di lingkungan Unesa semakin berkompeten dan sesuai dengan standar nasional, maka Unesa telah bekerjasama dengan KADIN Institute untuk melaksanakan uji kompetensi profesi dosen. Mereka berasal dari sembilan jurusan. Ke-sembilan jurusan tersebut adalah Jurusan Pariwisata, Tata Boga, Manajemen SDM,  Kecantikan, Konstruksi, Elektronika, TIK, Akutansi dan Metodologi Instruktur.

Pada kesempatan yang sama Direktur Kadin Institute Nurul Indah Susanti mengatakan, ini adalah pelatihan uji kompetensi para dosen pertama kali yang digelar oleh Kadin Institute. Uji kompetensi dilakukan sesuai dengan  kebijakan pemerintah,  agar para dosen memiliki kompetensi di bidang masing-masing sesuai dengan standar nasional. Proses uji kompetensi di Kadin Institute dilakukan selama lima hari, empat hari pelatihan dan satu hari ujian. 

Nurul mengatakan, selain Unesa, ada beberapa universitas lain yang telah bekerjasama untuk melaksanakan kegiatan yang sama, diantaranya Universitas Muhammadiyah, Politeknik Negeri Malang dan ITN serta salah satu Universitas di Madura. (ril/bon)