JEMBER, ArekMemo.com – Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR turut membersihkan sampah di Sungai Bedadung di Kelurahan Tegal Besar, Sabtu, 21 September 2019, dalam kegiatan Word Clean Up Day. 

“Ini lingkungan kita, tempat tinggal kita, dan bumi kita. Kalau bukan kita yang menjaga, lalu siapa yang menjaganya, karena yang hidup dan berdiri di atasnya adalah kita semua,” tutur Bupati. 

Selain turun sendiri membersihkan sungai, Bupati juga mengerahkan jajaran instansi pemerintah seperti Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan.

Word Clean Up Day digelar di tiga tempat di Jember, yakni di Kecamatan Kaliwates, Balung, dan Ledokombo. Gerakan ini adalah gerakan masyarakat yang dipelopori oleh para pemuda yang menjadi panitia dalam kegiatan ini. 

Ada lebih dari 80 komunitas yang tergabung dalam gerakan ini. Hal ini merupakan bentuk kesadaran yang luar biasa. 

Para pemuda menyadari bersih-bersih lingkungan adalah tanggung jawab bersama. “Ini adalah suatu kemajuan yang luar biasa, karena yang sulit adalah mengubah budaya, Bupati memberikan apresiasi. Bupati menyatakan, pemerintah telah membuat percontohan dengan menempatkan lurah yang mengerti manajemen sampah. Ini bertujuan membentuk kelurahan percontohan di bidang pengelolaan sampah. 

Pemerintah juga memilih pemuda yang bergerak untuk melakukan perubahan pada lingkungannya, menjadi pemimpin untuk perbaikan lingkungan masing-masing. 

“Manajemen sampah adalah masa depan kita. Kualitas hidup kita dan kebahagiaan kita juga ditentukan oleh bersihnya lingkungan kita,” ujar Bupati. 

Masih banyak masyarakat yang membuang sampah ke sungai. Namun banyak pula anak muda dan komunitas yang mencintai lingkungan. Oleh karena itu, Bupati yakin lahirnya Perda soal sampah akan mendapat dukungan luar biasa. 

Dengan perda sampah nantinya bukan hanya sanksi. Ada pula operasi tangkap tangan bagi pembuang sampah sembarangan. 

Sementara itu, Dandim 0824 Jember, Letkol Inf. Laode M Nurdin, yang turut kegiatan ini menyampaikan, kegiatan ini adalah wujud nyata dalam suatu kegiatan, karena mengerahkan tenaganya untuk membersihkan lingkungan. 

“Kegiatan ini eksekusinya kepada masyarakat, karena mereka sasaran yang jauh lebih penting. Kami selalu siap untuk melakukan bakti sosial, tetapi edukasi tentang sampah paling penting diberikan kepada masyarakat dan anak usia dini,” terangnya. 

Dandim berharap, edukasi menjaga lingkungan dan membuang sampah diajarkan di setiap sekolah untuk menciptakan kesadaran lingkungan sejak dini. (kim/bon)