arekMEMO.Com – Saat sedang berada di Puskesmas, terdengar dering HP. Saya tengok layar, terbaca nama : Buggy Kupu.
Lantas saya mencoba pindah posisi, sedikit menjauh, kemudian saya katakan : “Mas Buggy, tolong diketik pesan saja, apa maksudnya. Suasana tidak mendukung. Rame nih, di sini. Maaf. Saya lagi di Puskesmas, nganter istri…”
Lantas percakapan saya sudahi.
Tak lama kemudian, beberapa deret kalimat saya terima di nomor WA saya. Intinya: Buggy Kupu akan berpameran tunggal di Galeri DKS (Dewan Kesenian Surabaya) pada 20 Mei – 26 Mei 2025 dibuka pukul 19.00, dalam rangka mengenang Hari Kebangkitan Nasional.
Adapun penyelenggara event ini MAKI (Masyarakat Anti Korupsi) Jawa Timur, dimana Buggy yang menangani Bidang Kebudayaan.
“Hari ini teman-teman wartawan kumpul di rumah saya, Pak…(Buggy menyebut alamat lengkap di kawasan Ploso, Surabaya). Monggo Pak Amang hadir …”
Karena posisi kurang kondusif, saya jawab: “Maaf, Mas Buggy. Saya izin. Mohon dikirim datanya, ya…”
Sejam kemudian Buggy mengirim foto dua lembar kertas bergaris seukuran buku tulis, di situ Buggy menulis tangan, antara lain menyebut bahwa ini adalah pameran tunggalnya yang pertama dimana Galeri DKS Jl. Gubernur Suryo 15, akan diisi 15 karyanya.
Dan ini adalah embrio menuju pameran tunggalnya next di Jakarta, menampilkan 62 lukisan menyongsong usianya yang insyaallah 62 tahun.
Sebagaimana pernah saya tulis di Kempalan.com. sebelumnya, kenapa sosok ini disebut Buggy Kupu? Sebetulnya nama aslinya adalah Budiyanto. Lantas dipanggil Buggy.
Karena Buggy jika melukis obyek apapun, selalu menyertakan banyak kupu-kupu melingkupi obyek tersebut, lama kelamaan dipanggil Buggy Kupu.
Dan, kenapa harus banyak kupu-kupu? “Karena kupu-kupu itu hewan yang indah. Mari kita isi dunia secara bersama-sama dengan keindahan, begitu kalau kita filosofikan, Pak,” Buggy menjelaskan.
Ya, seperti dua obyek lukisan yang akan dipamerkan di Galeri DKS itu, Buggy melukis Candi Borobudur. Di situ di sekitar candi tersebut dilukiskan Borobudur didekati kupu-kupu beterbangan dalam perspektif indah.
Sejak kecil Buggy gemar menggambar. Yang lantas pada tahun 1984, Buggy dengan percaya diri bergabung dengan pelukis lainnya untuk berpameran bersama.
Sudah berapa banyak lukisan yang dihasilkan? Buggy yang berwajah Arjuna itu menjawab melalui catatan di kertas bergaris tersebut : “1.500-an lukisan, Pak… ” (Amang Mawardi).