SURABAYA, ArekMEMO.com – Ormas merupakan Institusi nonpemerintah yang didirikan dan dibentuk masyarakat dipandang dapat menjembatani kepentingan rakyat dan negara.

Meskipun gerak langkahnya belum maksimal dalam menjawab kebutuhan rakyat, ormas tetap diterima publik. Publik menilai ormas mampu menjadi media penyalur aspirasi di tengah melemahnya kepercayaan terhadap partai politik.

Peran ormas saat ini condong terlihat elitis, yaitu sebagai lembaga yang mampu memengaruhi keputusan atau kebijakan politik negara. 

Ormas dipandang sebagai potret kekuatan sekaligus representasi dari masyarakat di satu sisi, tetapi di sisi lain memiliki akses langsung ke negara. Ormas dipandang sebagai media yang memperkuat dan memberdayakan masyarakat serta mampu menjadi alat kontrol terhadap penyelenggaraan pemerintahan.

Ormas mampu berperan sebagai media penyaluran aspirasi masyarakat, juga menjadi media alternatif dalam memperjuangkan kepentingan publik.

Jika ditelusuri lebih jauh, ormas telah menanam investasi sejarah terkait dengan perannya dalam politik kebangsaan.

Disela agenda acara rapat kordinasi dan konsilidasi BA-RAIH bertajuk silahturahmi di sekertariat DPD JATIM Jl. Jemur Sari II Surabaya, Suhari. S.Pd mengatakan, BA-RAIH ini terbentuk untuk memberi nuansa baru kepada masyarakat demi kemajuan berbangsa dan bernegara.

“Ormas BA-RAIH ini berlandaskan moto: Bersatu Santun dan Peduli, selain itu BA-RAIH juga melibatkan TNI/Polri serta intansi Pemerintah dan peran Toko Masyarakat serta Toko Agama untuk bersinergi,” ungkapnya.

Dan yang paling peting, sambung Suhari, di dalam Ormas BA-RAIH ini yaitu menjaga talisilahturahmi, keterbukaan dalam berorganisasi baik antar DPC, DPD, DPP, khususnya antar umat beragama,” pungkas Suhari saat di depan peserta yang mengikuti Rakerda, Sabtu siang 11.00 (01/02/2020).

Sementara itu M. Nur Alim selaku Wasekjen DPP BA-RAIH, menambahkan, Ormas BA-RAIH sudah terbentuk di tingkai Nasional, hingga sampai 10 DPD, 34 DPC dan tinggal mendeklarasikan untuk proses penetapan BA-RAIH Pusat.

Rakerda BA-RAIH diikuti 60 orang perwakilan yakni, Surabaya, Sidoarjo, Lumajang, Lamongan dan Jombang. Hadir juga  para punggawa BA-RAIH yaitu Ir. Fandi Utomo sebagai Dewan Penasehat DPD, Wakil Ketua Umum DPP Firman Anindita, M. Nur Alim Wasekjen DPP. (tok/bon)