MAGETAN, arekMEMO.Com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengunjungi sentra Industri Kecil Menengah (IKM) produksi anyaman bambu, di Usaha Dagang (UD) Bambu Murni, Desa Ringinagung, Dukuh Watangan, Kabupaten Magetan, Jumat (18/2/2022).
Gubernur Khofifah melihat produk anyaman bambu Magetan, yang berpotensi menjadi Desa Devisa, program Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
“Kita tadi mengunjungi sentra industri anyaman bambu. Ini sebetulnya bagian dari yang sekarang sedang dilakukan oleh Pemprov Jatim, keliling untuk melakukan identifikasi Desa Devisa,” ujarnya dikutip dari laman Kominfo Jatim.
Desa Devisa adalah program baru dari LPEI. Jatim sendiri, kata Gubernur Khofifah, tahun 2022 ini memdapat kuota sebanyak 15 Desa Devisa. Namun Pemprov Jatim mengajukan 20 Desa Devisa, dari 36 kabupaten/kota di Jatim.
“Sementara kita identifikasi mana yang kemungkinan bisa mendapatkan persetujuan untuk dijadikan Desa Devisa. Dalam prioritas bulan-bulan ini kenapa di setiap kunjungan saya mencoba untuk melakukan identifikasi,” imbuhnya.
Keuntungan akan didapat jika suatu desa mendapatkan asesmen dari LPEI, yakni ada pendampingan desain. Keuntungan kedua, akan ada bantuan pembiayaan. Lalu yang ketiga, bantuan dari market access. “Jadi tiga hal ini sesungguhnya sangat membantu penguatan dari produk-produk kreatif, dan potensi lokal di masing-masing desa,” lanjutnya.
Pemilik UD Bambu Murni, Suparno, mengaku senang dengan kunjungan orang nomor satu di Jatim ini. Ia berharap, kunjungan gubernur ini menjadi penyemangat untuk semakin meningkatkan hasil produksi.
“Terima kasih Ibu Gubernur telah datang di produk kami, mengunjungi usaha kami. Mudah-mudahan kunjungan Ibu Gubernur ini, usaha kami bertambah lancar, bertambah meningkat, dan bertambah hasilnya,” harapnya.
UD Bambu Murni, berdiri sejak tahun 1980-an yang memproduksi aneka keranjang bambu seperti tempat buah, bakul atau tempat nasi, tempat parcel dan kap lampu. Memiliki 15 pegawai, yang bekerja mulai pukul 07.00 WIB – 16.00 WIB. (*)