LAMONGAN, arekMEMO.Com – Sebanyak 48 dari 154 lembaga pendidikan mulai dari TK hingga SMA di Kabupaten Lamongan telah menerima bantuan Smart TV dari Presiden Prabowo Subianto. Bantuan ini bertujuan mendukung program digitalisasi pendidikan. Senin 06 Oktober 2025.

Nunggal Isbandi, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, mengungkapkan bahwa proses distribusi bantuan ini masih berlangsung. “Sebanyak 48 dari 154 lembaga pendidikan di Lamongan telah menerima bantuan Smart TV dari Presiden Prabowo Subianto”, ungkapnya.

Nunggal mengatakan, pihaknya masih menunggu laporan dari 106 lembaga pendidikan yang belum melaporkan bantuan Smart TV tersebut. Hal itu dikarenakan bantuan Smart TV diberikan langsung ke lembaga pendidikan, termasuk pemasangan dan instalasi.

Menurut Nunggal, bantuan ini dikirim langsung dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ke masing-masing lembaga sekolah. “Setiap sekolah menerima satu unit Smart TV berukuran 75 inci, yang berfungsi sebagai Interactive Flat Panel (IFP) untuk mendukung pembelajaran interaktif. Distribusi dilakukan secara bertahap, dengan pemasangan oleh tenaga ahli yang disediakan pemerintah pusat”, jelasnya.

Di tingkat sekolah, bantuan ini telah dimanfaatkan secara maksimal untuk mempercepat transformasi digital. Yayuk Setia Rahayu, Kepala SMP Negeri 1 Lamongan, menyatakan bahwa perangkat tersebut sudah diterima sebulan lalu dan langsung diintegrasikan ke dalam kegiatan belajar mengajar.

“Sudah, itu sudah kita terima dan bantuan itu dimanfaatkan betul untuk sekolah digitalisasi. Jadi fungsinya itu adalah untuk persiapan kita dalam rangka sekolah digital semuanya serta digital sehingga IFP interaktif flat panel ini sangat bermanfaat sekali untuk kegiatan sekolah kegiatan bapak ibu guru kemudian kegiatan kelompok pendidikan menengah (KPM) kemudian nanti kalau misalnya ada ini kegiatan-kegiatan yang memang ditutupkan oleh lingkungan sekolah dalam kegiatan KPM kita manfaatkan jadi tidak pernah berhenti ini terdumanfaat sangat bermanfaat karena memang sekarang serba digitalisasi,” kata Yayuk.

Yayuk menekankan perbedaan Smart TV ini dengan perangkat serupa lainnya, yakni ukuran layar yang lebih besar (75 inci) yang memudahkan penggunaan oleh guru, siswa, dan KPM. Perangkat ini digunakan untuk absensi digital, pembelajaran tujuh kebiasaan anak hebat Indonesia, serta pembuatan video edukatif. Ia juga menegaskan bahwa penggunaan harus tetap edukatif, bukan untuk hiburan seperti karaoke.

“Kalau terkait Smart TV buat karaoke itu mungkin ada imbauan untuk para guru ya kalau karaoke itu mungkin di luar itu bisa mungkin itu sebagai latihan mungkin dalam kegiatan seni budaya bisa tapi pada konteksnya Bapak Ibu guru harus menggunakan aturan-aturan jadi di lingkungan mana beliaunya itu melaksanakan kegiatan, kalau misalnya itu masuk di materi seni budaya kan juga bisa tetapi juga ada etikanya kita harus menjaga etika. jadi kita itu kan ditirukan sekolah jadi harus memberikan contoh yang benar kepada anak kita ini pendidikan karakter kita itu kan kita harus menanamkan pendidikan karakter yang baik kepada anak-anak,” tambahnya.

Dengan bantuan ini, diharapkan proses pembelajaran di Lamongan semakin modern dan interaktif, sejalan dengan visi pemerintah pusat untuk mewujudkan sekolah digital nasional. Dinas Pendidikan setempat terus memantau pemanfaatan bantuan agar sesuai dengan tujuan pendidikan karakter dan digitalisasi.(Iyan)