LAMONGAN, arekMEMO.Com – Tanaman gulma sering kali dianggap sebagai pengganggu yang tidak memiliki manfaat. Namun, hal ini dibantah oleh seorang pemuda asal Lamongan, Dio Cendana Paksi. Melalui kreativitas dan keterampilannya, Dio berhasil mengolah tanaman gulma jenis rumput okot menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi tinggi, yaitu gelang balita yang dipercaya dapat menolak sawan.
Di desa tempatnya tinggal, tanaman gulma yang sering dibasmi karena dianggap mengganggu pertumbuhan tanaman lain justru dapat menghasilkan pundi-pundi cuan. Dio, yang merupakan warga Dusun Sambi, Desa Kedungkumpul, Kecamatan Sukorame, Lamongan, mengolah rumput okot menjadi kerajinan tangan yang diminati banyak orang. “Proses pembuatannya mudah dan tidak memerlukan biaya produksi yang tinggi mas,” Kata Dio saat ditemui dirumahnya 13 Mei 2025.
Langkah pertama dalam proses pembuatan gelang ini adalah mengumpulkan rumput okot dan mengeringkannya di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering. Setelah itu, batang gulma yang sudah kering dipotong menjadi beberapa bagian kecil menggunakan gergaji kecil. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, potongan-potongan tersebut kemudian dihaluskan dengan amplas. “Setiap potongan kecil digosok dengan telaten hingga halus, lalu dirangkai menjadi gelang,” jelasnya.
Proses merangkai gelang juga tidak terlalu rumit, namun membutuhkan kesabaran. Selain batang rumput okot, gelang ini juga dihiasi dengan manik-manik berwarna hitam. Untuk memberikan kesan yang menarik, setiap gelang selalu dilengkapi dengan ukiran tulisan nama pemesannya. “Kalau ukiran nama tergantung pesanan aja mas,” ungkapnya.
Menurut Dio, gelang rumput okot banyak dipesan secara online, dan pengirimannya telah sampai ke berbagai daerah di Indonesia. Setiap pesanan dikemas dengan plastik dan brand produk, sehingga tampak lebih menarik. “Untuk harga satu buah gelang biasanya saya jual berkisar antara Rp. 10.000 hingga Rp. 25.000, tergantung pada tingkat kesulitan pembuatannya,” beber Dio.
Menariknya, berkat kreativitasnya, Dio mampu menghasilkan omzet hingga jutaan rupiah setiap minggunya. Pesanan pun semakin bertambah seiring dengan mulai dikenalnya produk gelang rumput okot di media sosial. Dengan inovasi ini, Dio tidak hanya berhasil mengubah pandangan masyarakat terhadap tanaman gulma, tetapi juga menciptakan peluang usaha yang menjanjikan. “Ide awalnya sih karena di desa sini banyak rumput okot, lalu saya inisiatif untuk menjadikan tanaman gulma tersebut menjadi gelang tolak sawan,” tutupnya.(Iyan)