Jokhanan Kristiyono

SURABAYA, arekMEMO.Com – Pemuatan data dengan cara memvisualisasi data bila disajikan secara tepat, akan lebih mudah dipahami. Data yang tepat memungkinkan pemangku kepentingan dapat mengambil keputusan dengan cepat.

Hal ini disampaikan Jokhanan Kristiyono, salah satu instruktur Media Data Science di program Talent Scouting Academy (TSA) dengan topik Data Visualization, dalam pelatihan daring mahasiswa semester akhir Stikosa-AWS, Selasa (11/10/2022) malam.

“Teknologi informasi dan komunikasi melalui jejaring berbasis internet, mengalami perubahan yang sangat cepat, salah satunya berupa transformasi data yang divisualisasikan. Baik berupa infografis atau histogram yang menarik sehingga mudah dipahami oleh netizen,” papar Jokhanan, yang sehari-harinya menjabat Wakil Ketua Bidang Akademik Stikosa-AWS. 

Dalam dunia bisnis, setiap perusahaan memiliki data yang perlu dianalisis. Namun data yang dianalisis belum cukup untuk menjelaskan kepada orang lain maksud dari data tersebut. Visualisasi  menjadi cara agar data lebih mudah dalam dipahami.

Terkait dengan penyajian informasi dan pemberitaan, salah satu cara untuk mendeteksi bahwa info, data, dan sumber yang diberitakan media digital itu mengandung unsur hoaks atau tidak, dapat dilakukan melalui  jurnalisme data. Dengan jurnalisme data, sebuah berita lebih diperkuat dengan tampilan infografis berisi visualiasi angka atau data statistik yang relevan.

Visualisasi data membantu data ditampilkan dalam bentuk yang lebih mudah dipahami seperti grafik, diagram, histogram, dan sebagainya. Visualisasi data adalah senjata dalam menyajikan suatu cerita atau masalah. Dengan merancang visualisasi yang menarik, netizen dapat memahami narasi menggunakan cara yang sederhana, tanpa dibebani deretan angka yang memusingkan.

Data Visualization atau visualisasi data, merupakan bagian dari modul Media Data Science sebuah program TSA (Talent Scouting Academy), kerja sama antara Kementerian Kominfo dengan Stikosa-AWS, yang bertujuan memberi bekal  agar mahasiswa makin cakap digital dalam memahami visualisasi data. Pelatihan TSA diimplementasikan melalui skema  perkuliahan yang setara dengan 20 SKS selama satu semester. 

Terdapat 10 dosen Stikosa-AWS terlibat sebagai instruktur, dari 15 instruktur TSA yang ditunjuk Kementerian Kominfo. Yaitu antara lain Meithiana Indrasari yang juga Ketua Stikosa-AWS, Jokhanan Kristiyono, Suprihatin, Dwi Prasetyo, Eko Pamuji, Zainal Arifin Emka, Wibawanti Ratna Amina, Ratna Puspita Sari, Riesta Ayu Oktarina, Moch. Arkansyah, dan Adhi Prasnowo.

Selain itu tim pengajar juga datang dari mitra Kementerian Kominfo dan Stikosa-AWS, di antaranya Bagus Winarko, Putri Pradnyawidya Sari,  Maulina Jayantina, Muhajir Shultonul Azis, dan Astrid Puspita Sari. (kar/*)