LAMONGAN, arekMEMO.Com – Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf  berkunjungan  ke Makodim 0812 Lamongan, Rabu (12/7/2023).  Kunjungan tersebut selain bertujuan untuk lebih dekat dengan anggota TNI AD di jajaran Kodim, sekaligus sebagai upaya untuk memberikan semangat mengemban tugas anggotanya di wilayah masing-masing.

Mayjen TNI Farid Makruf dalam kesempatan ini disambut  Dandim 0812 Letkol Kav Endi Siswanto Yusuf, bersama Wakil Bupati Lamongan Abdul Rouf di Makodim Lamongan. Usai ramah tamah Pangdam bertatap muka dengan jajaran anggotanya beserta Persit Kartika Chandra Kirana.

Dalam kesempatan tersebut, terkait imbauan pembongkaran tugu perguruan silat,  Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf bersikap tegas mendukung hasil keputusan bersama Gubernur Jatim tersebut.

Bahkan jenderal bintang dua ini mewarning  pada anggotanya yang  tergabung dan berafiliasi dengan salah satu  perguruan silat.  Farid Makruf tak segan-segan bakal menempuh jalur hukum kepada anggota yang melawan perintah dan bertindak menghalangi perobohan atau pemusnahan tugu perguruan silat.

“Dia harus mendukung perobohan atau pemusnahan tugu-tugu itu, kalau mereka tidak mau saya tinggalkan sendirian, mau jadi anggota TNI atau mau jadi anggota ormas,” tandasnya.

Bagi anggota yang memilih  jadi anggota ormas, pihaknya akan menyiapkan tindakan hukum. Sebab, kata Farid Makruf, tidak ada alasan anggota TNI menghalang-halangi pembongkaran tugu-tugu tersebut.

Diungkapkan, data dalam kurun waktu tahun 2021-2023 terdapat kurang lebih 400 lebih konflik yang terjadi melibatkan perguruan silat. Pecahnya konflik didominasi antarperguruan silat, atau dengan warga.

“Dan yang utama yakni kami pelajari bahwa pusat konflik itu ada di tugu-tugu peringatan itu. Karena itu kemarin ada imbauan dari bu gubernur untuk menertibkan semuanya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Pangdam meminta tugu perguruan silat agar dibongkar sukarela oleh anggotanya masing-masing. Tetapi, katanya, bila tidak dilakukan dengan batas waktu yang telah diberlakukan maka pihaknya akan menerjunkan anggota dan melakukan pembongkaran.

“Ini semua bukan kami arogan, bukan kami berkuasa, tapi ini semua untuk kemaslahatan umat karena itu menurut saya adalah sumber kebodohan,” katanya. (harsak)