Lamongan, arekMEMO.Com – Mengangkat isu urgensi digitalisasi, Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LKHP) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan menggelar seminar wawasan kebangsaan, Selasa 31 Desember 2024 di Hotel Elresas.
Kegiatan ini digagas sebagai reaksi dari dampak negatif yang ditumbulkan dari kemajuan teknologi informasi dan digitalisasi.
Turut hadir Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi mengungkapkan bahwa Muhammadiyah memiliki peran besar dalam tonggak berdirinya bangsa ini. Dan hari ini, katanya, wawasan kebangsaan bisa menjadi upaya untuk menjaga keutugan bangsa.
“Wawasan kebangsaan mengangkat isu digitalisasi. Kita dihadapkan perkembangan teknologi AI yang kita tidak bisa lagi membedakan hoax dan yang benar karena dengan teknologi AI apapun bisa direkayasa,” kata Pak Yes, Selasa 31 Desember 2024.
Oleh karenanya, beber Pak Yes, wawasan kebangsaan ini perlu untuk menjaga kebersamaan dan kedaulatan masayarakat.
“Ini harus menjadi perhatian kita, supaya kita tidak tersekat dan terbelaj menjadi wawasan kebangsaan kita menjadi sempit,” urainya.
Sementara itu, Ketua PDM Lamongan, Ali Shodikin menuturkan bahwa sejalan dengan momen pergantian tahun kegiatan ini menjadi ajang releksi untuk memperbaiki diri.
“Diakhir tahun LHKP mengadakan seminar kebangsaan untuk merefleksi masalalu sekarang dan akan datang,” tuturnya.
Ketua Panitia Seminar Wawasan Kebangsaan LKHP PD Muhammadiyah, M. Ali Zulfikar memaparkan bahwa perkembangan zaman hari banyak memberi perubahan dengan tema “Merawat Spirit Kebangsaan Muhammadiyah di Tengah Perkembangan Tekhnologi Informasi dan Digitalisasi”.
“Kita tahu bahwa dunia digital selain memudahkan tapi juga momok bila tidak dimanfaatkan dengan baik. Misal pinjol, judol dan penipuan di dunia digital,” ungkapnya.
Tujuanya, kata Ali Zulfikar, untuk memberikan bekal agar warga persyarikatan Muhammadiyah mengetahui etika dan cara menggunakan media sosial yang baik benar.
“Banyak korban, maka kita ingin tahu cara cerdas menggunakan media sosial dan gatget. Ketika kita sidah memiliki wawasan bijak bersosial media maka dari iru kita perlu belajar menggunakan digitalisasi dengn baik dan benar,” bebernya. (iyan)