MADIUN, arekMEMO.com – Bertempat di Gedung Sunaryo Polres Madiun Kota, Walikota Madiun Drs. H. Maidi, S.H., M.M., M.Pd., didampingi Dandim 0803/Madiun Letkol Inf Edwin Charles dan Kapolres Madiun Kota AKBP Dewa Putu Eka Darmawan, S.Ik, M.H. serta Kasi Intel Kajari Ahmad Heru Cahyono, S.H., M.H., melaksanakan Pencanangan Santri Bermasker, Kamis (25/02/2021).
Tampak hadir, Ketua Muhammadiyah Kota Madiun, Ketua MUI, Kepala Kemenag Kota Madiun, Pimpinan Pondok Kanzul Ulum, Ketua NU Kota Madiun, serta perwakilan para santri dari pondok pesantren Kanzul Ulum.
Dalam sambutanya Gubenur Jawa Timur Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si., menyampaikan bahwa, gerakan santri bermasker ini merupakan suatu ikhtiar untuk saling melindungi antar umat. Masker juga merupakan sarana utama untuk melindungi diri kita dari virus covid-19. Karena virus covid-19 ini belum ditemukan obatnya, adanya vaksin itupun hanya sebagai tindakan pencegahan, yang saat ini hanya terdistribusikan kepada tenaga kesehatan dan pelayanan publik.
“Kami harapkan kepada pengurus pesantren, agar mensosialisasikan kepada santrinya untuk lebih memahami protokol kesehatan. Sehingga para santri di Jawa Timur terhindar dari virus covid-19,” ungkap Gubernur.
Selesai mengikuti kegiatan tersebut Dandim menyampaikan, bahwa edukasi dan sosialisasi Gerakan Santri Bermasker bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para santri dan pengurus pondok pesantren dalam menjalankan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus covid-19 di lingkungan pesantren.
“Jadi diharapkan ke depan, gerakan santri bermasker ini menjadi gerakan sosial yang tidak hanya membawa maslahat bagi para santri dan pengurus pesantren, tapi juga membudayakan pakai masker kepada masyarakat di lingkungan pesantren,” ungkapnya.
Dandim mengimbau agar dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di pesantren tetap menerapkan protokol kesehatan. (ril/bon)