Bangku-bangku di aliran sungai Wisata Kali Sejuk Desa Purwosono, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaen Lumajang (Foto: Kar)

LUMAJANG, arekMEMO.Com – Wisata Kali Sejuk di Desa Purwosono, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaen Lumajang,  sesuai namanya  menggambarkan suasana tempat wisata yang  nyaman,  asri, alami serta bersih.  Apalagi di sisi sungai kecil ini  banyak berdiri  warung  berdinding bambu,  yang di depannya juga  terpajang kursi-kursi kayu bambu berlantai paving.

Bahkan, ada yang agak “ekstrem” kursi bambu dibangun berderet di tengah kali. Namun, suasana ini justru lebih memberi kenyamanan bagi pengunjung yang ingin bersahabat dengan alam. Sambil menikmati sajian kuliner, kaki pun bisa bermain di air bersih yang mengalir. Kesan alami pun bertambah tatkala melihat sekeliling, tumbuhan bambu-bambu.

Jujugan wisata alami yang tergolong baru ini memanjakan para pengunjung agar betah berlama-lama. Tetapi siapa sangka, dua lalu tahun lalu Wisata Kali Sejuk ini hanyalah tempat yang  kumuh. Dulu, warga sekitar biasa memanfaatkan aliran sungai untuk tempat pembuangan sampah, memandikan hewan ternak, hingga tempat buang air besar (BAB) warga. Bahkan, Kali Sejuk itu dijadikan jalan para pencuri hewan.

Kepala Desa Purwosono, Kecamatan Sumbersuko, Hendrik Dwi Martono,  menuturkan ide awal  menjadikan Kali Sejuk sebagai wisata  setelah ada intervensi Pemerintah Kabupaten Lumajang. Pemkab Lumajang mengharuskan setiap desa menerapkan sanitasi bersih dan berstandar.

“Awalnya, kami tidak mudah mendorong perubahan perilaku warga membersihkan kawasan itu. Perlu waktu untuk mendorong memulai  hidup bersih, utamanya tidak BAB sembarangan,” kata Hendrik.

 Sampai akhir Februari tahun lalu,  ia mengajak warganya bergotong-royong membersihkan sampah-sampah yang menumpuk di Kali Sejuk. “Ternyata setelah dibersihkan kami melihat kawasan ini sangat potensial menjadi ruang terbuka hijau. Ya, akhirnya kami buat warung-warung di sini,” jelas Hendrik.  

Hendrik mengakui, semenjak Kali Sejuk  dijadikan jujugan wisata  ternyata bisa mengangkat perekonomian warga. Warung-warung pinggir kali sengaja tidak dipungut retribusi. Asal mereka bisa menjaga kebersihan bersama. Maka, Kali Sejuk yang dulu kumuh kini enak dipandang dengan nyaman.

Suasana Kali Sejuk, kini makin semarak dengan hadirnya kolam renang khusus bagi anak-anak. Bagi pengunjung yang masuk Wisata Kali Sejuk ini, digratiskan. Tak  perlu membayar. Tapi, untuk masuk kolam renang anak-anak tetap bayar. Tidak mahal, cukup Rp 3.000 saja.

Kini, Hendrik pun berani pasang  slogan : Kalau ke Lumajang  tidaklah  lengkap kalau tidak mampir ke Wisata Kali Sejuk. Letaknya, tak jauh dari Pemandian Alam Selokambang, sehingga mudah dicari.  Jadilah  kini Kali Sejuk  sebuah tempat rekreasi bagi orang-orang yang suka dengan suasana nyaman sambil nongkrong dan ngopi.

Istilah Kali Sejuk sendiri, kata Hendrik, diambil  dari kata Kali yang artinya sungai dan Sejuk yang artinya dingin. Kepanjangan Kali Sejuk sendiri,  yakni Kali (KArena Lillahi Ta’ala) dan Sejuk (Semoga jadi unggulan dan andalan).

Kolam renang untuk anak-anak dulu tempat pembuangan sampah, dan Kades Purwosono, Kecamatan Sumbersuko,  Hendrik Dwi Martono (Foto: Kar)

Ketua TP PKK Kabupaten Lumajang, Musfarinah Thoriq,  ketika berkunjung ke Kali Sejuk (17/4/2021)   mengapresiasi potensi wisata tersebut.  Ia menilai wisata itu sangat asri. Selain itu, lingkungan di sekitar wisata juga telah terjaga dengan baik dan bersih. Jadi,  ini sangat luar biasa sekali, suasananya asri dan lingkungannya juga bersih.

Kali Sejuk sendiri diresmikan oleh Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq sekaligus bertepatan pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada  8 Juli 2021. Pesan Kades Hendrik pada setiap wisata yang berkunjung:  Datang senang, dan pulang berkesan. (Cak Kar)