Kabag Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro saat umumkan direksi baru PDAM Surabaya (Foto: Antara/Humas Pemkot Surabaya)

SURABAYA, arekMEMO.Com  – Panitia seleksi Direksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya mengumumkan Arief Wisnu Cahyono sebagai Direktur Utama PDAM yang akan mulai aktif bekerja pada Jumat (19/11/2021).
   

“Proses seleksi berjalan secara terbuka dan transparan,” kata Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, saat mengumumkan direksi baru PDAM Surya Sembada di Surabaya, Rabu (17/11/2021).

Mengutip AntaraJatim, selain direktur utama, panitia seleksi juga mengumumkan jajaran direksi PDAM Surya Sembada, yakni Nanang Widyatmoko terpilih sebagai Direktur Operasi dan Agung Pribadi untuk posisi Direktur Pelayanan. 

“Setelah memulai penjaringan sejak Juni lalu, kami akhirnya menentukan tiga nama untuk tiga posisi direksi di PDAM,” katanya.

Menurut dia,  pansel sempat beberapa kali memperpanjang proses pendaftaran karena minimnya jumlah pendaftar.

“Mereka dipilih setelah melalui penjaringan secara bertahap, mulai dari seleksi administrasi, uji kelayakan dan kepatutan, hingga wawancara,” katanya. 

Selain itu, pansel juga memperhitungkan rekam jejak masing-masing figur yang memiliki sejumlah pengalaman cukup panjang dalam menangani BUMD. 

“Beliau telah melengkapi pemberkasan dan menandatangani pernyataan kesanggupan untuk tugas yang baru tersebut.  Berikutnya, mereka akan menandatangani perjanjian kinerja dan pakta integritas. Nanti akan ada sejumlah indikator (keberhasilan),” ujarnya. 

Hebi mengatakan sebagaimana arahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, ada sejumlah tugas yang harus diselesaikan jajaran direksi baru yakni optimalisasi pelayanan.  Wali kota  menargetkan seluruh rumah di Surabaya harus teraliri air pada 2022. 

“Jadi, jangan sampai ada istilah TDA atau Tidak Dapat Air,” katanya.

Selain pelayanan, peningkatan deviden juga menjadi tolok ukur kesehatan, namun tetap dengan mempertahankan tarif air yang sudah ada.  “Terkait bisnisnya harus diperhatikan. Memang kalau dibandingkan dengan PDAM lainnya, mungkin Surabaya ini yang paling murah, yakni Rp 350 per meter kubik. Namun, wali kota tetap pada kebijakannya untuk tidak menaikkan tarif PDAM untuk rumah, melainkan pada industri,” katanya. (*)