LAMONGAN, arekMEMO.Com – Peristiwa balita terkunci dalam mobil di Lamongan sempat memicu kepanikan. Kejadian ini mungkin bisa jadi pelajaran bagi para orang tua untuk lebih meningkatkan pengawasan kepada sang buah hati.
Kejadian ini bermula saat rombongan satu keluarga menggunakan Mobil SUV N 1985 MF berniat berbelanja kebutuhan pokok di Pasar Rakyat Sidomulyo, kota Lamongan, Minggu 3 Agustus 2025, sekitar pukul 17:30 WIB.
Saat itu sang ibu berbelanja, sedangkan anak yang tengah tertidur dan ayahnya menunggu di dalam mobil.
Tak berselang lama sang ayah keluar mobil berniat ingin merokok dan meninggalkan sang anak didalam mobil dengan kondisi mesin masih menyala.
Usai merokok, sang ayah kemudian kembali dan menyadari bahwa mobilnya telah terkunci otomatis dengan anaknya yang masih tertidur nyenyak.
Karena berulang kali usaha membuka pintu gagal, hingga akhirnya inisiatif memanggil petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Lamongan.
Kajadian tersebut diwarnai kepanikan orang tua, ditambah sang anak yang masih balita menangis sejadi-jadinya.
Disisi lain, sang ibu menangis histeris karena takut anaknya keracunan gas Co2 yang dikeluarkan dari pendingin udara mobil.
Evakuasi terkedala karena pemilik kendaraan tidak mau mobilnya mengalami kerusakan. Hingga akhirnya sang anak mulai tenang dan berhasil diarahkan membuka pintu bagian sopir.
“Kita coba membuka pintu tengah, kemudian depan bagian sopir tapi gagal. Sempat berniat memecah kaca tapi pemilik mobil tidak mengizinkan,” ungkap anggota Damkar Lamongan, Iksan, Senin 4 Agustus 2025.
Evakuasi anak terkunci mobil ini akhirnya berhasil sekitar pukul 18:30 wib, dengan upaya mengarahkan anak untuk membuka pintu depan bagian sopir.
“Yang bisa dilakukan waktu kejadian itu adalah menenangkan anak dan mengarahkan membuka handel pintu depan,” ujar Iksan.
Usai berhasil dievakuasi, sang anak terlihat trauma dengan tubuh yang bergetar akibat menangis terlalu lama.
Sementara itu, Suwanto Korwil Damkar Lamongan mengimbau agar para orang tua tidak berlaku lalai dan senantiasa meningkatkan pengawasan kepada para buah hatinya.
“Kejadian semacam ini memang jarang terjadi tapi memang benar dampaknya kalau telat sedikit saja bisa membahayakan,” tuturnya.(Iyan)