SURABAYA, arekMEMO.Com – Di Jawa Timur saat ini terdapat dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Pertama, KEK Singhasari di Malang dan KEK JIPEE di Gresik. Satunya adalah bidang wisata dan digital, sedang satunya fokus pada bidang industri 4.0
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan itu saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Strategi Percepatan Pembangunan dan Pengelolaan KEK di Jatim yang diselenggarakan Biro Perekonomian Pemprov Jatim, Senin (13/9/2021).
Menurut Wagub Emil, dengan dibangunnya KEK ini semakin menumbuhkan investasi di Jawa Timur. Ia menginginkan agar realisasi investasinya dapat mencapai 60% seperti saat iklim investasi tahun 2020.
“Kita sangat ingin perekonomian cepat pulih. Kita mencetak sesuatu yang luar biasa di tahun 2020. Realisasi investasi yang mencapai 60% ingin kita dapatkan lagi,” ujarnya.
Menurut Emil, saat ini, realisasi investasi menduduki peringkat ketiga dalam kontribusi terhadap realisasi investasi nasional dengan prosentase 7,9 % atau setara dengan Rp. 34,8 triliun. “Ini memang terhitung turun, tapi masih dalam nilai positif. Artinya memang tetap naik atau tumbuh,” katanya.
Potensi-potensi investasi dinilai Wagub Emil akan terbuka lebih luas seiring dengan terciptanya ekosistem melalui dua KEK ini. “Kalau memang melihat strategi, kita tidak bisa gegabah. Cuma kita harus selalu waspada. Nah, keberadaan KEK di sini kami harapkan bisa menarik Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN),” harapnya.
Emil menuturkan, akselerasi pembangunan KEK ini harus bersama-sama dengan adanya pembangunan akses atau jalan menuju lokasi. “Rencana pembangunan tol Gresik-Lamongan-Tuban nantinya akan mendukung akses KEK JIPEE. Bahkan menjadi sebuah poros baru bagi pelaku investasi, karena seperti yang kita tahu di sana sedang berjalan pula Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni Smelter,” kata Emil.
Investasi besar ini, kata dia lagi, bisa sinergis kalau semuanya sudah terkoneksi dengan baik. Termasuk tol KLBM (Krian Legundi Bunder Manyar) yang juga belum terkoneksi ke sana.
Sedang di KEK Singhasari, Malang, yang memiliki fokus pada bidang animasi dan digital dengan luas 120 hektare sudah memiliki milestone yang baik. Utamanya dengan dikembangkannya sentra animasi. Beberapa studio animasi skala kecil sudah masuk dalam Kampung Animasi. Animator ini mendapat pendanaan dari Bank BNI berupa KUR, untuk membuat studio dan menghasilkan karya. (kar)