JAKARTA, arekMEMO.Com – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mendukung pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Sidan di Bali, dengan memasok 76.000 ton semen hingga Februari 2025.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, Bendungan Sidan merupakan infrastruktur yang memberikan banyak manfaat dalam kehidupan sosial masyarakat.

“SIG bangga dapat berkontribusi dalam pembangunan Bendungan Sidan yang memiliki peranan strategis untuk mendukung terwujudnya swasembada air dan energi yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto,,” kata Vita Mahreyni melalui rilis yang diterima redaksi.

Vita Mahreyni menegaskan produk semen dari SIG memiliki keunggulan yang sudah terbukti pada sejumlah proyek strategis nasional. Antara lain mudah diaplikasikan dan memiliki daya rekat tinggi, sehingga mempermudah proses pengerjaan konstruksi dengan hasil akhir beton yang kuat.

Semen SIG ini juga terkategori semen hijau dengan tingkat emisi hingga 38 persen, lebih rendah dibandingkan semen konvensional, serta tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi mencapai 96,95 persen.

“Sebagai penyedia solusi bahan bangunan terdepan di Indonesia, SIG memiliki variasi produk bahan bangunan inovatif dengan rentang spesifikasi lengkap dan dukungan jaringan infrastruktur operasional yang luas. Dengan segala keunggulan yang dimiliki, SIG siap menyukseskan pembangunan secara berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Vita Mahreyni.

Bendungan Sidan terletak di Kabupaten Badung, Gianyar dan Bangli merupakan bendungan tipe zonal dengan inti tegak aspal, memiliki panjang 197 meter dan tinggi 68 meter, dengan sumber airnya dari Sungai Ayung, serta dilengkapi terowongan pengelak yang berfungsi sebagai pengendali banjir.

Berkapasitas 3,82 juta m3 bendungan ini nantinya akan menyediakan air baku 1.750 liter per detik untuk Denpasar, Badung, Gianyar, hingga Tabanan, dengan perkiraan total penerima manfaat 1,3 juta jiwa.

Bendungan Sidan juga akan difungsikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh) berkapasitas 0,65 MW, serta memiliki potensi PLTS terapung 20 persen dari luas genangan dengan kapasitas hingga 8 MW. (oso)