LAMONGAN, arekMEMO.Com – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lamongan, Andik Kurniawan, mengungkapkan bahwa selama perayaan Idul Fitri tahun ini, pihaknya berhasil mengatasi permasalahan lonjakan sampah yang terjadi. “Alhamdulillah, kami sudah mempersiapkan antisipasi terkait hal ini sejak akhir Ramadan,” ujarnya.

Lonjakan sampah yang terjadi selama lebaran tahun ini tercatat relatif lebih tinggi, mencapai sekitar dua kali lipat dibandingkan hari-hari biasa. Secara umum, kenaikan volume sampah mencapai 60 persen, dengan data kenaikan mulai terlihat di minggu terakhir puasa dan puncaknya terjadi pada H+1, H+2, dan H+3 Lebaran.

Sebelum Lebaran, rata-rata timbunan sampah di wilayah perkotaan dan sekitarnya mencapai 220 ton per hari. Namun, selama perayaan Idul Fitri, angka tersebut melonjak menjadi 300-320 ton per hari. Pasca Lebaran, volume sampah sedikit melandai ke angka 250 ton per hari.

Andik menjelaskan bahwa lonjakan sampah ini didominasi oleh sampah organik, diikuti oleh sampah plastik. “Kondisi ini kemungkinan besar disebabkan oleh liburnya kerja dan sekolah yang relatif lebih lama, sehingga aktivitas di luar rumah tidak bersamaan,” tambahnya.

Kondisi ini terlihat di beberapa Tempat Penampungan Sementara (TPS) seperti TPS Pahlawan, TPS Pasar Burung, dan beberapa TPS di sekitar kota, di mana sampah sudah terangkut semua ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) pada pagi hari.

Selain itu, DLH Kabupaten Lamongan juga intensif melakukan operasi “gerebek sampah liar,” yaitu mengambil sampah-sampah yang dibuang sembarangan di pinggir jalan. Upaya ini diharapkan dapat menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi dampak negatif dari lonjakan sampah selama perayaan Idul Fitri.

Dengan langkah-langkah yang diambil, Andik Kurniawan berharap masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama selama momen-momen perayaan yang seringkali meningkatkan volume sampah.(Iyan)