SURABAYA, arekMEMO.Com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur mencatat, inflasi year on year (y-on-y) gabungan delapan kota Agustus 2023 sebesar 4,13 persen. Tingkat inflasi month to month (m-to-m) gabungan delapan kota Agustus 2023 sebesar 0,11 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,21.
Fungsional Statistisi Ahli Madya BPS Jatim, Umar Sjaifudin, Jumat (1/9/2023) menerangkan inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Antara lain kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,16 persen.
“Selain iu, pemicu inflasi juga karena cuaca ekstrem sehingga penurunan luas panen, adanya kebijakan ekspor beras dari India dan tahun ajaran baru,” tambahnya.
Kemudian, lanjutnya, disusul kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,90 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,85 persen.
Kelompok pengeluaran lain adalah perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 3,02 persen; kelompok kesehatan sebesar 3,96 persen; kelompok transportasi sebesar 9,00 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,85 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,24 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,41 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,52 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,12 persen.
Umar juga menyebut, pada level kota, inflasi y-on-y Agustus 2023 tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 4,72 persen dengan IHK sebesar 117,35 dan terendah terjadi di Madiun sebesar 3,16 persen dengan IHK sebesar 113,87.
Tingkat inflasi y-on-y Agustus 2023 komponen energi sebesar 12,06 persen, secara m-to-m mengalami inflasi sebesar 0,04 persen. “Tingkat inflasi y-on-y Agustus 2023 komponen bahan makanan sebesar 4,68 persen, secara m-to-m mengalami deflasi sebesar 0,16 persen,” pungkasnya. (kar)