SURABAYA, arekMEMO.com – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2020 (RUPST TB 2020) Bank Jatim berlangsung di Ruang Bromo, Kantor Pusat Bank Jatim Surabaya, Senin (3/5/2021).
Pada RUPS ini membagikan dividen sebesar Rp. 48,85 / lembar saham. Nilai tersebut naik dari dividen tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp. 48,20 / lembar saham. Secara keseluruhan, total dividen yang dibagi kepada pemegang saham sebesar Rp. 733.507.081.305,70 atau sebesar 49,26% dari laba bersih Tahun Buku 2020. Pembagian dividen yang selalu meningkat setiap tahunnya menjadikan saham BJTM sebagai salah satu saham favorit pilihan masyarakat dalam berinvestasi.
RUPS Bank Jatim juga dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai Pemegang Saham Pengendali. Gubernur memberikan apresiasi terhadap digitalisasi sistem yang dilakukan Bank Jatim, sehingga menjadi catatan penting sebagai bagian dari perluasan digitalisasi sistem yang harus dilakukan dan diadaptasi oleh seluruh lembaga keuangan di Indonesia.
Khofifah juga menyampaikan terima kasih atas support Bank Jatim terhadap penguatan UMKM. “Ke depan kami ingin tetap fokus untuk bisa memberikan pendampingan UMKM dan memberikan pembiayaan serta penguatan UMKM agar dapat menembus market dalam negeri maupun luar negeri,” harap Khofifah.
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, mengatakan selama Tahun Buku 2020 pihaknya telah dipercaya oleh pemerintah untuk menjadi salah satu BPD yang menyalurkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Kepercayaan tersebut merupakan peluang dan salah satu instrumen Bank Jatim yang harus dimaksimalkan oleh Bank Jatim untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan mendorong pemulihan ekonomi di Jawa Timur khususnya di tengah pandemi.
Busrul Iman juga menyampaikan Bank Jatim bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, OJK, Bank Indonesia serta Stakeholder sudah melakukan langkah konkret dalam pemulihan ekonomi dengan menyalurkan Dana PEN di beberapa Kabupaten/Kota di Jawa Timur. “Sampai dengan 31 Desember 2020, Bank Jatim telah berhasil menyalurkan Dana PEN kepada 72.499 debitur dengan nominal sebesar Rp. 6,86 triliun dan berhasil mencatatkan pencapaian 171,58% dari target nominal yang ditentukan,” jelas Busrul.
Berdasarkan kinerja Desember 2020, aset Bank Jatim tercatat Rp. 83,62 triliun atau tumbuh 8,94%, laba bersih Bank Jatim tercatat Rp. 1,49 triliun atau tumbuh 8,13% (YoY). Selama Tahun Buku 2020, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan 13,08% (YoY) yaitu sebesar Rp. 68,47 triliun. “Pertumbuhan dana pihak ketiga tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat kepada Bank Jatim meningkat,” terang Busrul.
Masih menurut dia, dari sisi pembiayaan Bank Jatim mampu mencatatkan pertumbuhan kredit yang positif meskipun di tengah-tengah pandemi yaitu tumbuh 8,16% (YoY) atau sebesar Rp. 41,48 triliun. Kredit di sektor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi yaitu sebesar Rp. 24,35 triliun atau tumbuh 5,42% (YoY). Diikuti oleh kredit komersial sebesar Rp. 10,33 triliun atau tumbuh 11,95% dan kredit di sektor UMKM sebesar Rp. 6,80 triliun atau tumbuh 12,86%.
Komposisi rasio keuangan Bank Jatim periode Desember 2020 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 18,77 %, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,55 %, dan Return On Asset (ROA) 1,95 %. Sedangkan Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) masih tetap terjaga di angka 77,76 %.
Pada RUPS Tahunan Tahun Buku 2020 ini ada perubahan pengurus. Bank Jatim, memberhentikan dengan hormat anggota Dewan Komisaris yang berakhir masa jabatannya yaitu Komisaris Utama Akhmad Sukardi, Komisaris Budi Setiawan, Komisaris Independen Candra Fajri Ananda, dan Komisaris Independen Rudi Purwono.
Selain itu rapat juga menyetujui untuk mengangkat kembali Candra Fajri Ananda sebagai Komisaris Independen. Sehingga susunan Dewan Komisaris Bank Jatim setelah pelaksanaan RUPS TB 2020 adalah : Komisaris Independen : Muhammad Mas’ud; Komisaris Independen : Candra Fajri Ananda, dan Komisaris : Heru Tjahjono. (kar/mus/bon)