Bupati Gresik saat meninjau fasilitas media di Gedung IPKT (Foto: Istimewa)

GRESIK, arekMEMO.Com  – Pemkab Gresik kini memiliki Gedung Instalasi Pelayanan Kanker Terpadu (IPKT), yang terletak di kompleks RSU Ibnu Sina.

“Peresmian Gedung IPKT ini wujud nyata komitmen Pemkab Gresik dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Kami berharap, dengan adanya fasilitas ini, pasien kanker tidak perlu lagi dirujuk ke luar daerah untuk mendapatkan pelayanan yang memadai,” terang Bupati Fandi Akhmad Yani.

Adanya IPKT ini, dijelaskan Bupati Yani, hasil dari sinergi Pemkab Gresik dengan Kementerian Kesehatan RI. Untuk diketahui, IPKT di RSUD Ibnu Sina ini merupakan satu dari dua kota di Pulau Jawa yang mendapatkan DAK dari Kementerian Kesehatan RI berupa alat radioterapi senilai Rp 50 Miliar.

“Ini diawali dari inisiatif Dirut RSUD Ibnu Sina, yang berkeinginan agar lahan kosong di kompleks RSUD Ibnu Sina bisa dimanfaatkan. Dari sini kita tindak lanjuti, dengan komunikasi dengan Pak Menteri Kesehatan tentang apa saja yang kita butuhkan. Saya sampaikan urgensi dan strategisnya posisi RSUD Ibnu Sina, dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat wilayah Pantura,” ungkapnya.

Selain menyiapkan tenaga medis yang mumpuni, RSUD Ibnu Sina juga tengah menjalin komunikasi dengan BPJS Kesehatan terkait MoU sehingga  nantinya fasilitas IPKT ini akan bisa melayani pasien UHC.

Wakil Bupati Aminatun Habibah mengatakan, pelayanan kesehatan merupakan hak dasar masyarakat Gresik. Dengan adanya fasilitas kesehatan baru ini, diharapkan tetap diiringi dengan gaya hidup sehat.

“Kesehatan adalah hak dasar setiap warga. Oleh karenanya, kami berupaya memberikan pelayanan yang terbaik, dengan menghadirkan instalasi terpadu dan berkualitas. Namun, kami juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan dengan menjaga pola hidup sehat,” ujarnya.

Dirut RSUD Ibnu Sina, Dr. Soni menjelaskan, penyakit kanker merupakan satu dari lima penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Dalam sepuluh tahun terakhir, telah terjadi perubahan pola penyakit penyebab kematian tertinggi, dari yang dulunya penyakit menular menjadi penyakit tidak menular.

 

Data kematian tahun 2023 di RSUD Ibnu Sina sebanyak 75,81 persen, diakibatkan penyakit tidak menular. Khusus untuk penyakit kanker, data tahun 2023 menunjukkan sebanyak 1.386 kasus tercatat masuk di RSUD Ibnu Sina.

“Kasus ini rata-rata kita rujuk ke Surabaya, dan antrenya kurang lebih 6 bulan. Insha Allah tahun ini kita bisa meresmikan gedung IPKT ini, SDM kita sudah siap dan alat-alat juga sudah siap. Perizinan akan kita selesaikan sehingga gedung ini bisa segera beroperasional penuh,” pungkasnya. (oso)