Proyek JUT Desa Sekardadung dalam prose pembangunan (Foto: Istimewa)

GRESIK, arekMEMO.Com  – Guna mempermudah akses jalan menuju pertanian, Pemerintah Desa (Pemdes) Sekargadung,  Kecamatan Dukun, membangun Jalan Usaha Tani (JUT) di lokasi persawahan Kramanan Kulon, pada tahun anggaran 2024 ini.

Tak hanya JUT, Pemdes juga telah membangun saluran irigasi dan pintu air yang terhubung dengan area persawahan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap penduduknya, yang mayoritas bekerja sebagai petani dan petambak.

Kepala Desa Sekargadung, Sumarto, menjelaskan pembangunan JUT di lokasi persawahan Kramanan Kulon ini bersumber dari Dana Desa tahap II sebesar Rp 78.784.000 dengan  volume panjang 176 meter dan lebar 2,7 meter.

“Proses pembangunan JUT ini sepenuhnya melibatkan seluruh elemen masyarakat desa. Mulai dari perencanaan, pengerjaan tukang hingga kuli seluruhnya memperdayakan warga kami,” ungkapnya.

Dikatakan Kades, pembangunan JUT ini dilaksanakan agar petani tidak lagi kesulitan saat mengangkut hasil pertanian dengan menggunakan kendaraan roda empat.

“Selain bisa dilalui mobil, jalan usaha tani ini juga mempermudah petani membawa alat pertanian seperti combine, selep dan bajak singkal,” ujar Kades Sumarto.

Kades Sumarto menegaskan, pihaknya akan mengerjakan pembangunan JUT ini menggunakan bahan bangunan sesuai spesifikasi RAB dengan menyesuaikan struktur tanah.

“Kami pastikan pembangunan JUT ini sudah sesuai dengan RAB. Baik pondasi di sisi kiri dan kanan jalan akan kami perkuat dengan material bangunan yang berkualitas dan sesuai spesifikasi,” pungkasnya..

Samari, petani setempat mengaku senang, dengan dibangunnya JUT di samping area sawahnya. Sebab, akses jalan nantinya bisa lebih padat dan tertata rapi.

“Dengan pembangunan JUT ini otomatis jalan di area sawah tertata rapi. Bisa memudahkan mengangkut diesel dan alat pertanian. Bahkan saat musim hujan tidak khawatir jalannya becek,” ucap petani yang berkacamata ini.

Desa Sekargadung memiliki luas wilayah 83.976 hektare dan berada di tepi Bengawan Solo, yang menyebabkan pertanian padi bisa tiga kali masa tanam dalam setahun.

Selain tanam padi bisa tiga kali dalam setahun, juga ada petani jagung dan petambak vanami, bandeng maupun nila.(oso)