SURABAYA, arekMEMO.Com – Pentas grup ludruk Warna Budaya Pagesangan yang berlangsung di lapangan Pagesangan, depan Masjid Agung Surabaya, Sabtu (25/6) malam berlangsung meriah.
Menggelar lakon “Brandal Loka Jaya”, yang mengisahkan perjalanan Sunan Kalijaga sebelum jadi Wali, menyedot perhatian penonton yang rela duduk lesehan, sampai pertunjukan usai. Hadir pula Camat Jambangan, Annita Hapsari Oktorina Sesoria, S.STP.
Yang menarik, pertunjukan tersebut melibatkan para mahasiswa Universitas Bhayangkara Surabaya sebagai pemeran utama serta tim video syuting dari Fakultas Komunikasi Unair.
“Niat semula mengadakan riset dan pendampingan, malah diajak main ludruk. Dan ternyata asyik juga,” kata Taufiqurrahman, salah satu mahasiswa.
Walaupun baru sekali bermain ludruk, dan harus menggunakan dialog bahasa Jawa, penampilan kelima orang mahasiswa tersebut tidak mengecewakan dan bisa mengimbangi permainan para pemain senior.
Selain Taufiq, ada empat orang mahasiswa lagi yang ikut berperan. Yakni, Muhammad Fauzan Ali, Yuniar Putri Ariana, Viony Lidia dan Ilham Ferdiansyah. Kelimanya dari Fisip/Komunikasi Universitas Bhayangkara Surabaya.
Mereka tergabung dalam UKM UKPIM (unit kreativitas dan pengembangan intelektual mahasiswa) Ubhara serta komunitas Arek Institute, organisasi nirlaba independen, yang baru didirikan tahun 2021 lalu. Organisasi ini fokus pada kegiatan mengulik tentang sejarah, pola kebudayaan, hingga aktivitas seni dan budaya dari subkultur Arek.
Salah satu kegiatannya adalah pendampingan komunitas ludruk di wilayah Surabaya dan Sidoarjo agar lebih berkembang. Antara lain pendampingan kegiatan dokumentasi dan promosi secara digital, tiket, mengemas pertunjukan dalam platform Youtube, dsb. Grup Ludruk “Warna Budaya Pagesangan” adalah salah satu sasaran riset dan pendampingan.
Ludruk “Warna Budaya” yang berlokasi di Kelurahan Pagesangan, Kecamatan Jambangan Surabaya, berdiri sejak 2016. Mayoritas anggotanya adalah warga Kelurahan Pagesangan. Secara rutin, grup ini menggelar latihan di balai kelurahan, yang sudah tersedia peralatan satu set gamelan.
Menurut Ketua Ludruk Warna Budaya, Bambang Sugeng, sejak didirikan sampai sekarang, grupnya sudah berpentas 7 kali dan sudah punya nomor induk kesenian. Grup ludruk ini didukung penuh warga Kelurahan Pagesangan.
Lokasinya yang cukup strategis, relatif dekat dengan lapangan Pagesangan (sebelah Masjid Agung Surabaya) yang setiap harinya merupakan pusat kuliner, memungkinkan bisa membangun panggung yang menampung banyak penonton. “Grup ludruk ini militan. Walaupun tidak ditanggap, ya kami pentas mandiri,” pungkas Bambang Sugeng, yang juga Ketua LPMK Kelurahan Pagesangan.
Ditulis oleh : Sasetya W