Lamongan, arekMEMO.Com – Pasca cuti menjalani kampanye Pilkada 2024 dan berakhir 23 November kemarin, Yuhronur Efendi kembali aktif sebagai Bupati Lamongan.

Hari pertama kerja setelah cuti, pria yang akrab disapa Pak Yes itu langsung tancap gas, dengan melakukan koordinasi dengan Dinas PU Sumber Daya Air (PU SDA) dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Senin (25/11/2024).

Pertemuan yang berlangsung di Kantor Dinas PU SDA Lamongan tersebut, membahas mengenai persiapan yang telah dilakukan untuk mendukung petani dalam menghadapi musim tanam pertama.

“Rapat koordinasi tentang kesiapan musim tanam yang pertama saat ini. Sebagian besar tadi sudah dijelaskan oleh kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, serta kesiapan untuk ketersediaan air yang tadi dijelaskan oleh kepala Dinas PU SDA,” kata Pak Yes.

Kepala DKPP Lamongan, Mochammad Wahyudi, menjelaskan ada dua sekema dukungan kepada petani untuk menghadapi musim tanam pertama.

Pertama adalah dengan memanfaatkan air bengawan solo untuk menunjang lahan pertanian yang berada di sekitar Bengawan Solo. Caranya dengan memanfaatkan mesin pompa air untuk mengalirkan air Bengawan Solo ke lahan pertanian.

“Lamongan ini ada 2 belahan, pertama adalah belahan utara, yang sumber airnya adalah aliran Bengawan Solo.
Sekarang sudah banyak yang tanam dan usianya sudah ada yang mekatak (mulai berbuah), yang baru tanam juga ada,” kata Wahyudi.

Sementara untuk pertanian di Lamongan bagian selatan, pada musim tanam pertama seperti saat ini lebih mengandalkan curah hujan, karena kecukupan air dari waduk dan embung saat awal musim hujan sangat kurang.

“Masyarakat di wilayah selatan sudah biasa untuk tanam di musim penghujan awal, itu sudah mulai dengan sistem gejik atau gadu. Itu sudah mulai nanam semua sekarang,” tuturnya.

Wahyudi berharap intensitas hujan tidak tersendat, agar padi yang ditanam para petani di wilayah selatan bisa tumbuh dengan baik.

“Karena kalau kemudian sekarang hujan, masyarakat sudah tanam, kemudian hujannya telat misalnya sampai 10 hari, tanamannya bisa mati atau dimakan tikus,” ucapnya.

Namun untuk mengatasi persoalan tersebut, kata Wahyudi, pihaknya sudah mempersiapkan langkah untuk jangka panjang. Yakni dengan memberikan bantuan sumur untuk pertanian.

“Kita mulai tahun 2024 ini mencari titik-titik yang ada sumber airnya di bawah tanah. Kita ada program sumur pantek. Kita tahun 2024 ini ada 35 titik sumur, mulai dari Kecamatan Sukorame sampai ke Kecamatan Tikung,” kata Wahyudi.

Sementara Kepala Dinas PU SDA Lamongan, Gunadi, menambahkan bahwa untuk menunjang pertanian di wilayah selatan, juga dikakukan dengan mengoptimalkan irigasi teknis dari Waduk Gondang dan Waduk Prijetan.

“Untuk irigasi teknis dari Waduk Gondang dan Waduk Prijetan sampai hari ini tidak boleh dikeluarkan, karena debit airnya tinggal sedikit, sehingga kalau nanti dikeluarkan, akan lebih berbahaya (menyebabkan kerusakan tanggul),” ujarnya.

Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air pada lahan pertanian dan tambak di wilayah Bengawan Jero, kata Gunadi, pihaknya sudah mengalirkan air dari Bengawan Solo sejak beberapa hari lalu.

“Dan sekarang komdisinya sungai-sungai primer di Bengawan Jero sudah hampir 80 persen terisi semua. Tinggal membagi ke petak-petak yang kecil-kecil,” ucap Gunadi. (iyan)