JIKA HARI LIBUR banyak pengunjung Pantai Gemah, Tulungagung yang menunggu hingga matahari terbenam. Karena memang sangat indah dan sayang untuk dilewatkan.
Di tempat ini tersedia penyewaan motor ATV untuk memanjakan petualangan.Dengan harga sewa yang terjangkau kantong alias lumayan murah, pengunjung bisa puas menjelajah dari ujung ke ujung pantai tanpa takut kelelahan. Atau bagi yang gemar memancing, di sini juga terdapat kapal yang disewakan yang bisa digunakan untuk memancing di laut lepas.
Pengunjung Pantai Gemah setiap hari rata-rata 500-1.000 orang. Saat akhir pekan jumlahnya mencapai 7.000-10.000 wisatawan. Jika libur panjang seperti Idul Fitri atau Tahun Baru, pengunjung Pantai Gemah bisa tembus 15.000 orang. Karena tingginya kunjungan wisatawan, pengelola bekerjasama dengan kepolisian harus melakukan sistem buka tutup di pertigaan Besuki.
Jangan khawatir, fasilitas wisata di Pantai Gemah juga sudah cukup lengkap. tersedia berbagai fasilitas yang akan menujang kenyamanan pengunjung saat berwisata di Pantai Gemah, mulai dari kamar mandi, toilet, mushala, hingga warung-warung yang menjual aneka makanan dan minuman ringan.
Menurut Kepala Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung, Nurcholik, pihaknya saat ini lebih gencar melakukan promosi agar Pantai Gemah lebih booming lagi. Atau, lebih bergema lagi. Promosi dilakukan lewat media cetak, media elektronik, media online maupun media sosial.
Diakui, saat ini yang menjadi andalan wisata Tulungagung di antaranya adalah Pantai Gemah. Sebab, akses ke destinasi wisata ini dinilai paling mudah dengan ditunjang adanya Jalur Lintas Selatan (JLS). “Mungkin kalau JLS sudah nyambungke timur, diperkirakan wisatawan ke Pantai Gemah akan lebih banyak lagi. Walau sampai saat ini akses menuju ke Pantai Gemah sulit, tapi animo pengunjung luar biasa,” katanya.
Sementara Kasi Pemberdayaan Manusia Kepariwisataan, Misbahul Munir, menjelaskan, sampai saat ini keberadaan Pantai Gemah dikelola warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, yang bekerjasama dengan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) dan Perhutani. “Itu sebabnya pendapatan dari Wisata Gemah ini belum ada yang masuk ke PAD Pemkab Tulungagung. Kami cuma mendapat pemasukan dari retribusi masuk wisata. Itu pun melalui PKS (Perjanjian Kerja Sama),” tutur Munir.
Diserahkan BUMDdes
Keberadaan Pantai Gemah membawa perubahan ekonomi di masyarakat Desa Keboireng. Diperkirakan saat ini sepertiga penduduk Keboireng mempunyai kegiatan ekonomi di Pantai Gemah. Mulai dari menyewakan tikar, membuka warung, menyewakan ATV dan trail, atau menjadi pekerja di Pantai Gemah. Saat ini tiket sekali masuk untuk hari-hari biasa Rp 5.500, sedangkan Sabtu dan Minggu Rp 8.000.
Jadi, Pantai Gemah sampai saat ini dikelola tiga komponen antara lain Perhutani, Pemkab Tulungagung dan selanjutnya diharapkan pengelolaannya ditangani BUMDdes Keboireng. “Bolehlah kalau saat ini Pantai Gemah dibilang pengembangannya makin cantik, karena kami juga melakukan pengembangan sarana dan prasarana di destinasi Pantai Gemah. Bila perlu pengunjung bisa berlama-lama di sana, tidak saja satu hari tetapi diharapkan bisa empat hari bahkan lebih,” harap Munir.
Pantai Gemah sangat cocok bagi mereka yang ingin menghabiskan waktu berlibur dengan suasana pantai yang indah dan penuh ketenangan. Tapi pengunjung juga harus ingat untuk menjaga kebersihan di tempat ini. Jangan sampai keasrian dan kebersihan Pantai Gemah rusak karena disebabkan sampah yang ditinggalkan sehabis makan dan jajan. (yan/mus/bon)