PONOROGO, ArekMEMO.com – Hampir 39 tahun berlangsung, berbagai pembangunan hasil program Tentara Manunggal Membangun Desa atau TMMD (sebelumnya ABRI masuk Desa, red), mulai dirasakan oleh masyarakat.
Bahkan, hingga saat ini, program TMMD ternyata masih sangat dibutuhkan. Pasalnya, sebagian besar dari wilayah Indonesia, merupakan daerah pedesaan yang minim dengan berbagai fasilitas umum.
Demikian dikatakan Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Wisnoe, PB, ketika memimpin berlangsungnya upacara penutupan TMMD di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
“Selama 30 hari para prajurit bersinergi dan bergotong-royong dengan Pemda, maupun segenap komponen bangsa lainnya. Bahu-membahu menyelesaikan program TMMD ke-106 ini,” kata Pangdam.
Kebersamaan itu, ujar Jenderal bintang dua kelahiran Surabaya ini, merupakan wujud sinergitas yang positif dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa, termasuk membantu Pemda untuk mempercepat pembangunan di daerah.
“Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memantapkan Kemanunggalan antara TNI dan rakyat, guna menyiapkan ruang, alat dan kondisi Juang yang tangguh untuk kepentingan Pertahanan Negara,” ujar Mayjen Wisnoe.
Pangdam menilai jika keberhasilan program TMMD saat ini, merupakan suatu hal terpenting untuk dijadikan tolak ukur keberhasilan di tahun-tahun selanjutnya. “Oleh sebab itu, apabila perencanaan, pelaksanaan dan laporan hasil kegiatan melalui proses yang benar, selektif dan akurat di lapangan, maka akan menghasilkan kegiatan yang optimal,” jelasnya.
Selain memelihara kemanunggalan antara TNI dan rakyat, Mayjen Wisnoe juga mengimbau seluruh pihak untuk merawat Persatuan dan Kesatuan yang selama ini sudah berjalan dengan baik di Jawa Timur. “Jangan sampai terprovokasi oleh pihak manapun, pelihara terus semangat gotong-royong sebagai warisan budaya bangsa yang sudah terbina dengan baik,” pintanya. (ril/bon)