SURABAYA, arekMEMO.Com – Inflasi di Jawa Timur pada Oktober 2022 sebesar 6,65 persen year on year (yoy) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,21.
Kepala Badan Statistik (BPS) Jawa Timur, Dadang Hardiwan, Selasa (1/11/2022) menjelaskan, inflasi yoy tertinggi terjadi di Jember sebesar 7,23 persen dengan IHK sebesar 114,08 dan terendah di Probolinggo sebesar 5,43 persen dengan IHK sebesar 111,03.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Di antaranya kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,31 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,31 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,38 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 5,33 persen dan kelompok kesehatan sebesar 3,64 persen.
Sedangkan kelompok transportasi sebesar 17,14 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,15 persen; kelompok pendidikan sebesar 4,96 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 9,60 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,30 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,14 persen.
Menurut Dadang, tingkat inflasi month to month (mtm) Oktober 2022 sebesar 0,04 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) Oktober 2022 sebesar 5,55 persen. Tingkat inflasi yoy komponen energi Oktober 2022 sebesar 18,13 persen, inflasi mtm sebesar 0,42 persen, dan inflasi ytd sebesar 18,13 persen.
“Tingkat inflasi yoy komponen bahan makanan Oktober 2022 sebesar 7,13 persen, inflasi mtm sebesar -0,76 persen, dan inflasi ytd sebesar 3,34 persen,” pungkas Hardiwan (kar).